Pages

Friday, January 10, 2014

Senat Belgia voting euthanasia anak

Senat Belgia voting euthanasia anak

#23abfc


Anak yang sakit parah dan sangat menderita diusulkan berhak atas euthanasia di Belgia.



Pemerintah Belgia mengesahkan hak untuk mengakhiri hidup akibat sakit parah (euthanasia) untuk orang dewasa tahun 2002, dan kini senat setempat melakukan pemungutan suara untuk mengizinkan hak itu diberikan juga pada anak-anak.

Meski usulan ini sebelumnya disambut dengan kecaman namun sekolompok pakar pengobatan medis untuk anak di negara itu justru menjadi pengusul utama euthanasia untuk anak.

"Jarang, tapi ada, anak-anak yang kami obati tetapi kami tak bisa mengurangi penderitaan mereka. Anak-anak ini harus diberikan haknya untuk menentukan bagaimana akhir hidup mereka sendiri," kata Dr Gerlant van Berlaer dari RS UZ Brussels.

Yang bisa dilakukan dokter menurut Van Berlaer adalah "membantu anak-anak mengakhiri hidupnya dengan cara yang mereka pilih sendiri."

"Karena kalau penyakitnya terus menggerogoti, hidup mereka mungkin akan berakhir dengan sangat menyakitkan atau mengerikan, dan mereka mungkin sudah melihat teman mereka meninggal di rumah sakit akibat penyakit yang sama," tambahnya.

"Ini bukan mengambil peran Tuhan, karena pada akhirnya hidup anak-anak yang menderita ini akan berakhir juga," tambahnya.

Berlaer adalah satu dari 16 dokter anak yang mengajukan petisi agar hak euthanasia juga diberikan pada anak di Belgia.

Kontroversi

Di negara tetangga Belgia, Belanda, anak-anak berusia 12 tahun sudah boleh mengajukan permjntaan euthanasia asalkan disetujui oleh orang tuanya.

Tetapi bila lolos, Belgia akan jadi negara pertama di dunia yang mengizinkan euthanasia tanpa batasan umur.

Namun bagi penentangnya, rancangan usulan ini dianggap 'gila.'

Terlebih setelah muncul beberapa kasus euthanasia yang dianggap kontroversial dan menjadi Klik

bahan berita besar

di negara itu.

"Kalau memang penyakitnya tak bisa disembuhkan kita bisa berikan obat bius. Dan kalau memang situasinya benar-benar tak manusiawi, kita bisa mintakan izin untuk mengakhiri hidup si anak dari Majelis Etik Kedokteran, tidak harus dengan UU Euthanasia," kata Kepala Unit Rawat Anak di RS Leuven, Dr Marleen Renard.

Dalam RUU di Belgia tersebut anak disyaratkan dalam kondisi sakit parah dan mengalami kesakitan yang amat sangat.

Ia juga harus lebih dulu mendapat persetujuan orangtua dan tim medisnya untuk menjalani euthanasia.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate
BBCIndonesia.com | Majalah

No comments:

Post a Comment