Dwarfism merupakan kondisi seseorang dengan postur tubuh pendek atau cebol. Tinggi badan orang-orang yang mengalami dwarfism kurang lebih hanya mencapai 1 meter saja. Terdapat 2 jenis dwarfism yaitu disproportionate dan proportionate. Disproportionate dwarfism merupakan keadaan dimana tubuh tidak memiliki bentuk yang proporsional atau pas. Tubuh yang kurang proporsional terlihat dari tinggi badan yang terlampau pendek atau kurang dari 1 meter. Panjang dari kedua tangan dan kaki lebih pendek sehingga memunculkan lekukan-lekukan yang tidak normal dan bengkok. Pada kasus proportionate dwarfism, tubuh orang yang bersangkutan terlihat normal dengan bentuk yang pas dan tinggi badan yang tidak mencapai 100cm.
Dwarfism terjadi karena faktor genetik dan hormon. Pada orang bertubuh pendek dengan proporsi yang pas, kelainan ini disebabkan oleh kurangnya hormon pertumbuhan. Sebaliknya, disproporsional dwarfism atau yang sering disebut juga sebagai dysplasias disebabkan karena faktor genetik yang dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu:
Achondroplasia sebagai kasus yang paling umum dari dwarfism. Kelainan dwarfism yang satu ini bisa dilihat sejak bayi lahir dan kemungkinan terjadinya hanya 1:26.000 bayi. Beberapa tanda dari Achondroplasia adalah kepala yang besar dengan kening yang maju, bentuk tulang hidung rata, janggut menonjol, gigi berantakan, tulang belakang yang membengkok ke depan, dan kaki bengkok. Selain itu tanda yang dialami adalah sendi antara tulang yang terlalu menonjol, telapak kaki yang rata, pendek, dan lebar.
Jenis dysplasias yang kedua adalah Spondyloepiphyseal (SED) yang lebih jarang terjadi daripada kasus pertama. SED terjadi hanya pada 1 : 95.000 bayi. Para penderita kelainan ini umumnya tidak akan terlihat berbeda hingga usia 5-10 tahun. Tanda-tanda yang harus diwaspadai oleh orang tua adalah kaki bengkok, langit-langit mulut terbelah, radang sendi pada tulang pinggul, tangan kaki lemah, dan bentuk tulang dada yang bengkok.
Kasus dysplasia yang terakhir adalah Diastrophic yang sangat jarang terjadi. Orang dengan diastrophic ini akan mengalami pertumbuhan tangan dan kaki yang tidak teratur sehingga tidak bisa bergerak bebas, langit-langit mulut terbelah dan telinga yang berbentuk seperti bunga kol.
Diagnosis sedini sangat perlu dilakukan untuk menghindari perkembangan tubuh yang tidak normal ini. Orang dengan dwarfism yang disebabkan oleh hormon bisa menjalani pengobatan hormon. Selain itu Anda juga bisa memberikan terapi untuk menguatkan otot-otot dan melenturkan sendi. Terapi untuk membentuk tulang belakang agar tidak melengkung juga perlu dilakukan. Mereka yang memiliki gejala telinga dengan bentuk bunga kol harus menggunakan alat bantu dengar demi menghindari ketulian yang mungkin terjadi karena infeksi dalam telinga. Asupan gizi yang sehat serta olahraga rutin juga perlu dijalani untuk menghindari kondisi rangka tulang yang semakin memburuk. [bilna]
No comments:
Post a Comment