Pages

Thursday, January 23, 2014

Argentina batasi belanja online

Argentina batasi belanja online

#23abfc


Cadangan mata uang yang turun 30% membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan.



Pemerintah Argentina mengeluarkan peraturan yang membatasi kegiatan belanja online untuk menghentikan jatuhnya cadangan mata uang asing lebih lanjut.

Setiap orang yang membeli barang melalui situs internasional perlu menandatangani deklarasi di kantor bea cukai setempat.

Prosedur yang sama akan diulangi lagi untuk setiap pembelian baru.

Dalam peraturan itu, setiap orang diizinkan membeli barang dari luar negeri hingga senilai US$ 25 (Rp300.000) dengan bebas pajak setiap tahunnya.

Tetapi jika total jumlah pembelian barang dari luar negeri telah mencapai lebih dari US$ 25, pembeli online di Argentina harus membayar pajak 50% pada setiap item yang dibeli dari situs internasional.

Cadangan mata uang Argentina turun 30% tahun lalu yang mengakibatkan pemerintahan Presiden Cristina Fernandez de Kirchner mengenakan sejumlah pembatasan transaksi dengan mata uang asing.

Penegakan pajak impor

Dengan peraturan baru ini, produk yang diimpor melalui website seperti Amazon dan eBay tidak lagi dikirim ke alamat rumah pemesan, tetapi ke kantor bea cukai.

Pemerintah memperketat pembatasan pada Rabu (22/01) membatasi pembelian bebas pajak hingga dua tahun.

Seorang warga dari Buenos Aires, yang menyebutkan namanya sebagai Martin menjelaskan kebijakan ini adalah "gila."

Dia mengatakan kepada BBC: "Masalah sebenarnya adalah bahwa item tersebut diterima bukan di rumah anda. Setiap kali pergi ke bea cukai, anda harus menghabiskan tiga atau empat jam.

"Saya kehilangan waktu setengah hari kerja, ini tidak dapat diterima."

Pemerintah berharap peraturan baru ini akan mempermudah penegakkan pajak impor, kata wartawan BBC Ignacio de los Reyes di Buenos Aires.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | RFID | Amazon Affiliate
BBCIndonesia.com | Majalah

No comments:

Post a Comment