Pages

Friday, January 24, 2014

Bahaya Mencuci Tangan dengan Sanitizer

#23abfc


Cairan pembersih tangan berbasis alkohol tetap tidak bisa menggantikan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Penelitian terbaru membuktikan, hand sanitizer justru meningkatkan risiko infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan. Sebagian orang terlanjur menganggap hand sanitizer sama efektifnya dengan sabun, sehingga banyak yang menjadi malas cuci tangan sebelum makan. Hand sanitizer yang semula ditujukan untuk keperluan darurat, justru menggantikan fungsi sabun sepenuhnya. Bahaya hand sanitizer memang belum bisa dikatakan sebesar penggunaan antibiotik yang tidak rasional atau berlebihan, yang bisa memicu resistensi kuman. Namun penelitian terbaru menunjukkan, pemakaian hand sanitizer yang berlebihan bisa meningkatkan risiko infeksi.

Jenis infeksi yang meningkat risikonya pada penggunaan hand sanitizer adalah gastroenteritis, yakni radang mukosa usus yang dipicu oleh sejenis virus yang dinamakan norovirus. Selain memicu diare, mual dan nyeri di usus, infeksi ini sangat mudah ditularkan. Penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan American College of Preventative Medicine ini dilakukan pada 161 fasilitas kesehatan. Para karyawan di fasilitas yang diteliti rata-rata 6 kali lebih memilih cuci tangan dengan hand sanitizer dibanding sabun. Di antara fasilitas kesehatan yang karyawannya lebih banyak menggunakan hand sanitizer, 53 persen melaporkan pernah mengalmai wabah norovirus. Angka ini lebih besar dibandingkan pada fasilitas kesehatan yang karyawannya lebih banyak memakai sabun, yakni hanya 18 persen. Hand sanitizer kurang optimal dalam mengendalikan infeksi norovirus. Tidak ada hubungan sebab akibat secara langsung antara hand sanitizer dengan infeksi norovirus, namun ada kecenderungan risikonya meningkat.

Berikut adalah efek samping dari mencuci tangan dengan hand sanitizer seperti dilansir dari LiveStrong.

1. Iritasi Kulit

Saat menggunakan hand sanitizer, bagi kulit sensitif dapat terasa gatal, panas, dan kering karena alkohol yang terkandung di dalamnya. PDR Health menganjurkan untuk tidak menggunakan hand sanitizer di area tubuh selain tangan seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan daerah genital. Selain itu, hindari pula penggunaan pada bayi atau anak balita karena kulit pada usia tersebut lebih rentan terkena iritasi.

2. Kulit Mudah Terbakar Sinar Matahari

Hand sanitizer membuat kulit semakin sensitif terhadap sinar ultra violet sehingga menyebabkan kulit mudah terbakar di bawah paparan sinar matahari. PDR Health menyarankan untuk melindungi kulit Anda dengan sun screen yang mengandung SPF tinggi saat menggunakan hand sanitizer.

3. Tubuh Rentan Terhadap Infeksi

Bukannya melindungi tubuh dari infeksi, hand sanitizer justru dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Menurut dr. Sarah Janssen dari Natural Resources Defense Council, hand sanitizer tidak efektif dalam membunuh kuman jika dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air dan sabun.

4. Reaksi Hormon

Hand sanitizer dapat berakibat negatif bagi kelenjar gondok (hormon tiroid) dan hormon estrogen. Bahan kimia triclosan yang banyak terkandung dalam hand sanitizer tidak berpengaruh baik bagi kesehatan hormon Anda.[detik]

No comments:

Post a Comment