Jangan biarkan hubungan Anda di masa lalu merusak hubungan Anda di masa depan. Ada banyak hal yang tak dapat Anda kendalikan dalam hidup ini (contohnya mantan pacar). Namun satu hal yang dapat dikendalikan adalah tindakan Anda. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah pengalaman menyakitkan akibat putus cinta, menjadi kesempatan untuk mengembangkan diri dan membuat Anda lebih kuat. Atau, Anda dapat memilih untuk terus menjadi korban dan mengambil tindakan yang menyakiti diri Anda dan orang-orang di sekitar. Sudah saatnya Anda menjadi dewasa! Silakan simak tujuh kesalahan yang Anda harus hindari setelah putus.
Kembali ke mantan yang tidak baik
Jika selama berhubungan dengan Anda ia tidak memperlakukan Anda dengan baik, ia tidak akan jadi baik setelah 'balikan' kali ini. Jangan sampai karena Anda tidak ingin sendirian, Anda jadi bertahan dengan yang familiar, meskipun Anda tahu Anda sebetulnya berhak dapat yang lebih baik.
Terjerumus ke perilaku buruk atas nama "bersenang-senang"
Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan yang buruk, kini saatnya Anda menikmati hidup! Anda tentunya ingin melihat seisi dunia, ingin berkencan dengan banyak lelaki lain, dan melakukan hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Namun ingat, bukan berarti Anda bisa kehilangan panduan moral. Bersenang-senang boleh, tapi jangan sampai Anda melakukan sesuatu yang pada akhirnya akan Anda sesali. Ini termasuk kebiasaan berpesta di klub sampai pagi setiap hari, tak bisa lepas dari alkohol, atau 'melempar' diri Anda ke semua lelaki yang mendekati.
Menyakiti pria lain untuk membalas dendam perbuatan mantan pacar
Anda pasti tahu pepatah "Jangan menyakiti jika tak ingin disakit." Meski sang mantan berbuat hal yang menyakiti hati (atau fisik) Anda, jangan pernah limpahkan itu pada orang lain. Percayalah bahwa semua perbuatan baik dan buruk akan ada balasannya suatu hari nanti.
Melalaikan pekerjaan
Rasa sakit akibat hancurnya hubungan asmara memang sangat menyisa. Namun, melalaikan pekerjaan hanya akan menambah masalah. Jika Anda benar-benar sedang putus asa, coba telepon bos untuk bilang Anda sedang sakit atau minta diberikan izin cuti (mengikuti prosedur yang tepat). Jika Anda tidak diberikan izin cuti, maka kendalikan emosi Anda di tempat kerja pada siang hari, dan silakan lanjut menangis dan melamun lagi di malam hari ketika Anda sudah tiba di rumah. Lagipula, menyibukkan diri dengan pekerjaan membuat otak tak ada waktu dan energi untuk memikirkan sang mantan. Pikiran Anda di kantor mungkin akan kacau akibat putus cinta, namun melalaikan pekerjaan bisa berimbas putus kerja.
Terjerumus ke dalam masalah keuangan
Menghambur-hamburkan uang dengan tidak terkendali karena Anda bebas tentu akan menjerumuskan Anda ke dalam masalah keuangan. Menghibur diri dengan membeli baju baru, sepatu baru, dan berlibur ke pantai selama seminggu untuk menenangkan diri boleh-boleh saja, asalkan Anda memang memiliki dananya (bukan meminjam, ya).
Membiarkan hubungan "digantung"
Yang pertama dan paling penting dilakukan adalah memastikan apakah hubungan Anda sudah benar-benar berakhir. Jangan membiarkan begitu saja dengan harapan semua akan kembali membaik. Bagaimana jika Anda merasa masih "digantung" padahal si dia sudah punya pacar baru? Setidaknya jika Anda dan mantan sudah sepakat untuk mengakhiri hubungan, proses move on bisa langsung dimulai, tanpa diganggu harapan-harapan palsu.
Mencoba menghindari rasa sakit
Tak tahan dengan sakit hati yang menyiksa, Anda beralih ke minuman keras atau upaya-upaya lain untuk membuat rasa sakit terlupakan sementara. Padahal menurut pakar asmara Zara Green mengatakan: "Perkembangan diri terjadi saat badai kehidupan menerpa." Berikan diri Anda kesempatan untuk memproses rasa sakit, dan lalui tahapan hidup tersebut. Ada hikmah di sisi lain rasa sakit ini, dan Anda akan keluar dari fase ini sebagai orang yang lebih dewasa. [babble]
No comments:
Post a Comment