Unjuk rasa penentang dan pendukung pemerintah semakin memanas menjelang pemilu.
Salah seorang pemimpin gerakan antipemerintah Thailand, Suthin Taratin, tewas ditembak dalam bentrokan dengan pendukung pemerintah di ibukota, Bangkok.
Suthin Taratin sedang menyampaikan pidato dalam unjuk rasa ketika ia terkena tembakan pada Minggu (26/01).
"Suthin Taratin ditembak pada kepala ketika sedang berpidato di atas truk pick-up," kata juru bicara gerakan unjuk rasa, Akanat Promphan.
Kekerasan terjadi ketika pengunjuk rasa berusaha memblokir akses ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS) di Bangkok sebagai upaya untuk menggagalkan warga memberikan suara awal sebelum pemilu pekan depan.
Kekerasan serupa juga terjadi di bagian selatan.
Di Bangkok, pemungutan suara di berbagai TPS gagal dilakukan dan di sebagian TPS lainnya dihentikan.
Kelompok pemrotes menentang pelaksanaan pemilihan umum sebelum dilakukan perombakan sistem politik dan sebelum Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur.
Komisi Pemilihan Umum menyerukan agar pemungutan suara ditunda karena kemungkinan gangguan dan tindak kekerasan.
Namun pemerintah sejauh ini bersikeras bahwa pemilu harus dilakukan sesuai jadwal pada 2 Februari.
No comments:
Post a Comment