Pages

Tuesday, January 7, 2014

Perpustakaan yang Menakjubkan di Dunia

Perpustakaan bukan hanya sekadar koleksi buku-buku, namun juga bangunan tempat buku-buku tersebut disimpan. Perpustakaan sama beragam dan inovatifnya seperti buku-buku yang ada di dalamnya dan lebih dari sekadar rak kayu berwarna gelap dan berdebu seperti yang ada di dalam cerita misteri atau lorong-lorong di ruang bawah tanah. Sejarawan arsitektur James Campbell dan fotografer Will Pryce melakukan perjalanan bersama  mengelilingi dunia. Mereka mengunjungi dan mendokumentasikan lebih dari 80 perpustakaan yang menjadi contoh penggunaan metode-metode yang beragam dalam merancang perpustakaan. Hasil dari perjalanan mereka, yakni "The Library: A World History" merupakan salah satu buku pertama yang bercerita tentang arsitektur perpustakaan di seluruh dunia mulai dari periode Mesopotamia kuno hingga Cina modern dan dari masa awal penulisan buku hingga masa kini. Seperti yang ditunjukkan oleh foto-foto menakjubkan berikut ini, masing-masing zaman dan kebudayaan tergambar pada perpustakaan, sehingga perpustakaan tersebut mencerminkan prioritasnya dan mencerminkan sejarah peradaban itu sendiri. 







Bibliothèque Sainte-Geneviève, 1850. Paris, Prancis. Perpustakaan ini memiliki panjang 83,5 meter dan lebar 21 meter dan atapnya yang terbuat dari besi ditopang dengan enam belas kolom besi.






George Peabody Library, 1878. Baltimore, Maryland, Amerika Serikat. Perpustakaan ini dibuat dari besi agar kokoh dan tahan api. Kolom dan keseluruhan dekorasi interiornya tampak seperti terbuat dari batu namun sebenarnya fitur tersebut sepenuhnya terbuat dari besi tempa.






Tripitaka Koreana, 1251, Kuil Haeinsa, Korea Selatan. Gambar ini menunjukkan bagian dalam ruangan yang lebih panjang dari dua ruangan tempat Tripitaka Koreana berada.






Perpustakaan Universitas Utrecht, 2004. Utrecht, Belanda. Tangga utama yang mengarah dari lantai dasar ke ruang resepsi.






Will Pryce: "Ini merupakan perpustakaan yang mengesankan dari masa saat Portugal sangat makmur dan berkuasa. Perpustakaan ini sangat gelap namun memiliki dekorasi daun emas yang rumit sehingga menerangi perpustakaan. Bagian belakang dari rak buku masing-masing memiliki warna yang berbeda, dan terdapat tangga lipat dan pintu rahasia yang mengarah ke ruang baca."






Perpustakaan Abbey of St Gall, 1763. St Gallen, Swis. Perpustakaan ini memiliki dekorasi dengan beragam bentuk, termasuk relief putti (relief bayi laki-laki yang biasanya memiliki sayap) di atas rak buku, mencerminkan ilmu mekanik dan seni rupa.






Perpustakaan Admont Abbey, 1776. Admont, Austria. Buku-buku koleksi asli diberi sampul putih agar serasi dengan skema dekorasi perpustakaan.






Perpustakaan Altenburg Abbey, 1742. Altenburg, Austria. Pemandangan separuh perpustakaan dari kubah utama memberikan gambaran yang jelas mengenai ukuran ruangan ini.






Perpustakaan Mafra Palace, 1771. Mafra, Portugal. Gambar ini menunjukkan pintu-pintu menuju galeri (tampak di bagian depan sisi kiri), yang tidak tertutup seperti halnya kebanyakan perpustakaan kala itu, namun dihiasi dengan Rokoko di sekelilingnya.






Perpustakaan Nasional Cina, 2008. Beijing, Cina. Perpustakaan ini dirancang oleh perusahaan asal Jerman Jürgen Engel Architects dan memiliki sebuah ruang baca berbentuk rangka berbentuk persegi dan anak tangga menuju ke bawah, di setiap tingkatnya ruang membaca kian menjadi kecil.






Perpustakaan Codrington, 1751 All Souls College. Oxford, Inggris. Umur menjadi alasan Hawskmoor tidak sempat melihat perpustakaan ini selesai dibangun, yang pembangunannya dilakukan oleh James Gibbs.






Biblioteca Marciana, 1564. Venesia, Italia. Serambi pintu masuk lantai satu, yang dapat dicapai dengan tangga yang penuh dengan dekorasi dan terkesan dramatis melalui pintu dengan ukir-ukiran di sisi tengah lantai dasar.






Perpustakaan Phillips Exeter Academy, 1971. Exeter, New Hampshire, Amerika Serikat. Foto ini menunjukkan pemandangan bagian atas ruang utama dengan balok berbentuk silang menjadi penyangga pelat atap.




 

Biblioteca Malatestiana, 1452. Cesena, Italia. Ruangan ini diterangi oleh cahaya dari jendela-jendela kecil dengan kaca tebal sehingga memberikan cahaya hijau yang terangnya menyebar.
 






Communications and Media Centre, BTU Cottbus, 2004. Cottbus, Jerman. Lantai perpustakaan dihubungan oleh lift dan tangga dengan anak tangga berbentuk spiral yang terbuat dari beton dan berwarna cerah dan mengantar Anda melewati ruang belajar satu dan dua lantai.






Perpustakaan Negara Rusia, 1945. Moskow, Rusia. Meskipun sang arsitek Vladimir Shchuko dan Vladimir Gelfreikh ditugasi menyiapkan desain perpustakaan pada 1927, perpustakaan tersebut belum dialihkan ke bangunan yang ada saat ini hingga pertengahan abad ke-20. 


#23abfc




Shoin, Reizein House, abad ke-17 (dibangun kembali pada 1789) Kyoto, Jepang. Sebuah shoin yang amat indah (ruang belajar).

No comments:

Post a Comment