Kucing Solami sebenarnya hasil pembiakan dan persilangan alami dari kucing Abyssinian sekitar tahun 1950-an, yang menghasilkan kucing abyssinian berambut panjang ini. Kucing Somali juga dikenal dengan nama panggilan kucing rubah, karena ekornya mirip ekor rubah yang indah.
Kucing Somali dikenal sangat sosial, komunikatif dengan hewan lain, suka bermain-main, aktif, ramah, serta penuh rasa ingin tahu terhadap hewan lain.Kucing ini dapat membuka lemari dan tempat-tempat rahasia lain kemudian bersembunyi di sana. Kucing ini juga tangkas dan terampil seperti monyet, sehingga dianjurkan bagi pemelihara kucing ini untuk memberinya ruang bermain, juga disarankan kucing ini dapat bermain dengan kucing lainnya.
Sejarah kucing Somali dimulai sekitar tahun 1920 s/d 1930-an, dari sebuah program pengembangbiakan, versi semi longhair ini muncul secara spontan. Beberapa anak kucing abyssinian tersebut mempunyai ekor dengan bulu tebal, mengembang seperti sikat dan bulu panjang yang menutupi seluruh tubuh.
Gen bulu panjang bersifat resesif dibandingkan dengan gen bulu pendek. Pada awalnya kucing-kucing berbulu panjang ini tidak diakui. Banyak breeder abyssinian tidak mau mengaku bahwa beberapa anak kucing yang mereka hasilkan berbulu panjang, karena ini menunjukkan ketidakmurnian genetik kucing-kucing abyssinian milik mereka. Dalam rangka memperbaiki stabilitas tipe genetik kucing Abyssinian, maka kucing Abyssinian yang berbulu panjang dikeluarkan dari program pengembangbiakan dan disembunyikan.
Baru sekitar tahun 1960-an breeder di Amerika Serikat mulai mengembangkan kucing Abyssinian yang berbulu panjang ini dan didaftarkan sebagai satu ras terpisah bernama Somali. Dan akhirnya tahun 1978 Somali dianggap sebagai satu ras dengan sifat-sifat genetik yang stabil dan mempunyai kelas tersendiri dalan kontes kucing yang diadakan oleh Cat Fanciers Association (CFA). Pada tahun 1991 organisasi penggemar kucing inggris (Great Britain Cat Association) mengakui dan mengijinkan Somali ikut dalam kontes kucing.
Karakteristik somali serupa dengan abyssinian, kecuali panjang bulunya. Namun tidak seperti kebanyakan kucing berbulu panjang lainnya, kerontokan bulu pada kucing somali lebih
sedikit. Biasanya "rontok bulu" ini terjadi secara rutin pada kucing-kucing berbulu panjang. Namun Pada kucing Somali, kerontokan/ganti bulu hanya terjadi dua kali dalam setahun.
Kucing Somali berukuran tubuh sedang dan otot berkembang baik. Cara berdiri yang sedikit mengangkat dan anggun memberikan gambaran seolah-olah berdiri dengan cara berjinjit. Seperti halnya kucing Abyssinian, kucing Somali juga mempunyai pola warna ticked tabby yang lebih sering disebut agouti tabby. Pola warna tabby dicirikan dengan adanya pola garis seperti huruf "M" di atas mata. Ciri agouti tabby adalah mempunyai dua atau tiga belang dengan warna berbeda pada setiap helai bulu.
Ada empat warna utama kucing ras Somali yang diakui di Amerika Serikat, yaitu : ruddy, red, blue dan fawn. Kalu di Eropa warna red (merah) lebih sering disebut "sorrel". Klub-klub kucing Eropa juga mulai mengembangkan berbagai warna silver. Ruddy adalah pola warna agouti tabby pada somali/abyssinian dengan warna loreng/marking hitam. Warna loreng abu-abu disebut blue, sedangkan fawn adalah warna coklat kehijauan.
__________
Sumber
No comments:
Post a Comment