Diperkirakan dua juga warga Suriah menjadi pengungsi.
Kelompok oposisi utama Suriah, Koalisi Nasional Suriah, sepakat untuk mengikuti perundingan perdamaian yang dikenal dengan Jenewa II pekan depan di Montreux, Swiss.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyambut baik keputusan itu dan menganggapnya sebagai langkah yang "berani".
Tujuan pertemuan Jenewa II adalah untuk memulai proses perancangan pemerintahan transisi yang diharapkan dapat menghentikan perang di Suriah.
Konflik selama tiga tahun ini telah menewaskan lebih dari 100.000 orang. Sementara itu, diperkirakan dua juta orang meninggalkan Suriah dan 6,5 juta warga terlantar di dalam negeri.
Pemimpin Koalisi Nasional Suriah, Ahmad Jarba, mengatakan mereka akan datang "tanpa tawar-menawar mengenai prinsip-prinsip revolusi dan kita tidak akan ditipu oleh rezim [Presiden Bashar al-] Assad".
"Meja perundungan bagi kami adalah jalan untuk mencapai tuntutan revolusi," katanya.
Kerry dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Ini adalah langkah berani yang diambil untuk kepentingan semua rakyat Suriah yang telah sangat menderita di bawah kebrutalan rezim Assad dan perang sipil tanpa akhir."
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga memuji "keputusan sulit" pihak oposisi itu dan menambahkan: "Sebagaimana telah saya katakan berkali-kali, apapun kesepakatan yang disetujui bisa berarti bahwa Assad tidak lagi dapat berperan dalam masa depan Suriah."
Sebelumnya, AS dan Inggris sempat mengatakan akan mempertimbangkan dukungan mereka ke pihak oposisi jika mereka memutuskan tidak hadir di Jenewa II.
No comments:
Post a Comment