Pages

Tuesday, January 14, 2014

CaraMenyikat Gigi yang Benar

#23abfc




Menjaga kebersihan tubuh sehari-hari harus dilakukan secara benar dan rutin. Mandi, mencuci rambut dan sikat gigi adalah suatu aktivitas yang tentu saja tidak boleh dilewatkan karena apabila hal ini tidak dilakuakan secara rutin dan benar maka berbagai penyakit dapat menjangkiti tubuh. Pada kenyataannya masih banyak orang yang tidak begitu perduli terhadap kebersihan rongga mulut dan gigi sehingga kegiatan menyikat gigi hanya dilakukan sekedarnya.  Perlu diketahui bahwa menyikat gigi adalah hal paling sederhana yang dapat Anda lakukan guna menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi. Berbagai macam metode menyikat gigi telah diperkenalkan oleh para ahli seperti metode Bass pada tahun 1944 dan metode Charters pada tahun 1928.

Metode Bass

Menganjurkan untuk menempatkan kepala sikat gigi 45 derajat kearah akar gigi diantara pertemuan gigi dan gusi, hal ini bertujuan agar dapat menghilangkan plak yang terbentuk.

Metode Charters

Lebih mengutamakan pembersihan plak pada bagian sela-sela gigi. Namun dari sekian banyak metode yang ada, tidak satu metode pun yang lebih unggul dari yang lainnya. Gerakan penyikatan yang berulang-ulang pada tiap bagian dan permukaan gigi adalah yang terpenting dilakukan dalam menyikat gigi.

Untuk menghindari kerusakan pada gigi, hindarilah:

Sikatlah gigi setelah sarapan (pagi) dan sebelum Tidur (malam)

Menyikat gigi hanya ketika mandi (Pagi dan sore)

Menyikat gigi segera langsung setelah makan. Jika hendak sikat gigi setelah makan, tunggulah jeda 30-60 menit setelah makan, baru menyikat gigi.

Menggunakan pasta gigi yang tidak memiliki standar pengawasan BPOM RI, terutama yang mengandung fluoride.

Untuk mejaga kesehatan gigi:

Sikatlah gigi minimal selama 2 menit. Lakukan gerakan dengan seksama dan tidak terburu-buru.

Pilih sikat gigi yang sesuai dengan anatomi gigi Anda.

Gunakan pembersih gigi dan mulut tambahan, seperti sikat lidah, obat kumur dan lainnya.

Menyikat gigi lebih dari 2 kali sehari dengan alasan untuk mencegah bau mulut. Hal ini boleh saja dilakukan asalkan dilakukan secara benar dan tidak berlebihan.

Bahaya Flouride pada Pasta Gigi bagi kesehatan gigi:

Akumulasi dalam tubuh

Jika tertelan, senyawa fluoride bisa terakumulasi dalam tubuh, terutama pada tulang dan kelenjar. Kadar fluoride yang terlalu tinggi jelas mampu mengacaukan fungsi organ penting dalam tubuh.

Fluoride pada bayi

Salah satu sumber fluoride yang tidak diduga adalah susu formula bayi. Selain itu, karena bayi masih harus banyak mendapat nutrisi melalui cairan, mereka juga rentan mengonsumsi fluoride secara tidak sengaja. Fluoride pada bayi pun jelas mengganggu perkembangan tubuh mereka.

Fluoride dan kesehatan reproduksi

Pada percobaan yang melibatkan binatang, dosis fluoride yang tinggi membuat sistem reproduksi binatang tersebut jadi rusak. Sperma mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Hal serupa juga diduga bisa terjadi pada manusia.

Fluoride dan kerusakan otak

Fluoride yang masuk ke dalam tubuh ternyata juga berbahaya bagi otak. Bahkan akumulasi fluoride dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit Alzheimer.

Fluoride dan IQ rendah

Selain meningkatkan risiko Alzheimer, fluoride pun membuat IQ seseorang lebih rendah jika masuk ke dalam tubuh. Secara tidak sadar, konsumsi air yang mengandung fluoride membuat fungsi otak menurun dan tidak maksimal.

Fluoride dan pubertas dini

Beberapa penelitian mengaitkan hubungan antara fluoride dan produksi kelenjar pineal dalam jumlah tinggi. Akibatnya, gadis remaja mengalami pubertas dini atau menstruasi lima bulan lebih cepat dari mereka yang tidak terkena akumulasi fluoride.

Fluoride dan fungsi tiroid

Selain kelenjar pineal, fungsi tiroid bisa ikut terganggu akibat akumulasi fluoride. Beberapa dampaknya adalah depresi, lemas, peningkatan berat badan, nyeri sendi, kolesterol tinggi, sampai penyakit jantung.

Fluoride dan kerusakan tulang

Meski disebut-sebut mampu menguatkan gigi, ternyata kelebihan kadar fluoride dalam tubuh malah bisa memicu kerusakan tulang. Bahkan bagi para lansia, fluoride mampu meningkatkan risiko patah tulang.

Itulah berbagai bahaya fluoride yang jarang diketahui. Perhatikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi, pastikan semuanya bebas dari senyawa fluoride.

No comments:

Post a Comment