Lalu lintas saat ini sudah menjadi tempat yang tidak sehat lagi. Bahkan bisa dibilang menjadi sumber kekacauan negeri dan tempat yang paling banyak meregang nyawa dengan sia-sia. Saya mencoba menulis ini karena benar-benar prihatin dengan keadaan pengguna jalan yang mulai tidak memanusiakan manusia alias tidak manusiawi. Bahkan Saya mulai ragu, pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan adalah manusia sungguhan. Sudah lama Saya ingin menulis daftar kesalahan pengguna jalan khususnya pengendara motor yang seringkali diabaikan, yang sering Saya temui dan Saya cermati di jalan raya, baik yang dilakukan pengendara motor roda dua maupun motor dengan roda lebih dari dua.
Melewati Garis Jalan
Ada 2 kesalahan yang dimaksudkan pada poin ini yaitu:
a. Melawan marka
Contoh yang paling sering dari kasus ini adalah pengendara motor seringkali tidak bisa membedakan penggunaan marka jalan dengan garis terputus-putus dan garis tanpa putus. Pengendara motor menganggap kedua jenis garis jalan ini sama, padahal tidak. Pada garis tanpa putus, pengendara tidak boleh melewati garis itu termasuk mendahului kendaraan lain dengan melalui garis tersebut, karena biasanya marka jalan jenis ini merupakan jalur yang rawan kecelakaan.
Seharusnya: Tidak melawan marka jalan. Menunggu garis jalan yang terputus-putus untuk mendahului kendaraan lain.
b. Melewati batas stopline
Di setiap lampu lalu lintas tentu terdapat garis batas yang disebut stopline. Garis ini biasanya juga disertai dengan zebra cross. Para pengendara motor seringkali melewati batas stopline ini. Selain akan menyebabkan zebra cross termakan badan kendaraan sehingga mengganggu penyeberang jalan, pengendara yang melewati batas ini juga tidak bisa melihat lampu lalu lintas karena diluar batas penglihatannya dan akan mengakibatkan terganggunya pengendara lain dibelakangnya,
Seharusnya: Mengurangi kecepatan kendaraan bermotor di area lampu lalu lintas, agar tidak mengerem mendadak lalu melewati batas stopline.
Tidak Mendahulukan Pejalan Kaki
Pengendara motor seringkali terlihat begitu tidak berperikemanusiaan dan selalu menjajah jalanan. Hal ini terlihat dari pengendara motor yang tidak mau mengalah dan tidak mau mendahulukan pejalan kaki yang sedang menyeberang. Bahkan terkadang, para pengendara motor malah melakukan perbuatan bejat dengan mempercepat laju kendaraanya saat pejalan kaki akan menyeberang. Hal ini tentunya sangat membahayakan pejalan kaki dan menjadi penyebab kecelakaan yang seringkali terjadi. Selain kepada pejalan kaki, pengendara motor juga sering semena-mena pada pengendara sepeda kayuh.
Seharusnya: Memelankan kendaraan dan mendahulukan pejalan kaki.
Mencuri Waktu
Hal yang paling sering terjadi dan seringkali kita temukan adalah pengendara motor yang mencuri waktu di area lampu lalu lintas. Pengendara motor sering mencuri waktu dengan cara tidak langsung berhenti padahal lampu merah sudah menyala, dan buru-buru melaju padahal lampu hijau belum menyala. Pencurian waktu ini juga semakin terlihat jelas di area lampu lalu lintas yang dipasang Countdown Digital Display. Biasanya pencurian waktu terjadi 3-5 detik sebelum lampu hijau menyala, pengendara motor langsung melajukan kendaraannya. Bagaimana jika seorang pencuri waktu dipertemukan dengan pencuri waktu lainnya? Saya pernah melihat sendiri, pengendara yang saat itu seharusnya berhenti karena lampu merah, mencuri sedikit waktu dan tetap melaju. Di lain tempat, pengendara yang seharusnya melaju saat lampu hijau menyala, juga mencuri waktu dan langsung melaju. Akhirnya kedua pencuri itu saling bertemu dan tabrakan hebat tidak dapat terelakkan.
Seharusnya: Benar-benar berhenti saat lampu merah, hanya melaju setelah lampu hijau menyala.
Mengacuhkan Ambulance yang Menyalakan Sirine.
Saya benar-benar tidak paham, mengapa di era berpendidikan seperti ini masih ada pengendara motor yang tidak mau menepi saat ambulance bersirine yang diisi pasien Gawat Darurat sedang terburu-buru melewati jalan. Sering saya melihat pengendara motor tidak mau menepi, malah berusaha melaju dengan kencang seakan di area balapan yang tidak mau didahului siapapun. Apakah para pengendara motor itu tidak punya wawasan, atau ingin membunuh pasien di dalam ambulance tersebut? Atau apa?
Seharusnya: Menepi, membiarkan ambulance lewat terlebih dahulu.
Bersikap Liar di Jalan Tol
Pengendara mobil di jalan tol saat ini sudah mulai bersikap liar. Selain ugal-ugalan atau melajukan kendaraanya melebihi batas maksimal kecepatan yang ditentukan, pengendara mobil khususnya roda empat juga seringkali terlihat menggunakan bahu jalan, jalan khusus yang berada di sebelah paling kiri jalan tol. Padahal bahu jalan tersebut merupakan jalur yang dikhususkan untuk keadaan darurat bagi ambulance atau mobil pemadam kebakaran. Memang jalur tersebut nyaris jarang digunakan, namun hal tersebut bukan menjadi alasan untuk rakus, liar dan tidak disiplin.
Seharusnya: Tidak menggunakan bahu jalan, mematuhi peraturan yang tertera pada rambu-rambu jalan tol.
Menggunakan Jalur yang Tidak Semestinya
Menyambung pada poin ke-5, namun yang juga sering kita temui di jalan umum:
a. Menggunakan trotoar sebagai jalur kendaraan bermotor
b. Menggunakan jalan yang berlawanan arah/melawan arus
c. Menggunakan jalur busway
Seharusnya: Berjalanlah di jalan yang lurus penuh kebenaran……
Mendahului Kendaraan di Jalur Kiri
Kebanyakan pelaku kesalahan ini adalah pengendara motor roda dua. Bukan menjadi rahasia umum bahwa mendahului kendaraan seharusnya menggunakan jalur sebelah kanan, namun yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini memang juga bisa disebabkan oleh kendaraan yang melaju lambat di tengah-tengah jalan hingga di jalur kanan. Namun yang tidak bisa ditolerir karena tingkat bahaya yang cukup tinggi adalah mendahului kendaraan yang sedang berbelok. Banyak kecelakaan yang terjadi karena ulah ceroboh pengendara roda dua yang mendahului kendaraan mobil atau kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk, saat sedang berbelok, yang diperparah dengan menerobos lewat jalur kiri.
Seharusnya: Mendahului lewat jalur kanan, tidak diperkenankan mendahului kendaraan yang sedang berbelok saat berbelok, seharusnya mendahulukan kendaraan yang berada di depan berbelok dahulu.
Berbelok Tanpa Lampu Sign {Lampu Penanda untuk belok) dan Tidak Melihat Spion
Menyambung poin ke-7, salah satu penyebab kecelakaan lainnya adalah saat berbelok. Terkadang saya melihat pengendara motor tidak menyalakan lampu sein saat berbelok. Hal ini diperparah dengan berbelok tiba-tiba tanpa melihat kondisi dibelakang kendaraan kita menggunakan kaca spion. Menggunakan lampu sein dan melihat spion berlaku pula saat kita hendak mendahului kendaraan lain.
Seharusnya: Menggunakan lampu sein dan melihat spion saat berbelok ataupun mendahului kendaraan.
Melakukan Kesalahan Populer dalam Berkendara
Ada banyak, hingga Saya bosan melihatnya:
a. Tidak memakai helm (sesuai standart)
b. Tidak menyalakan lampu utama (kendaraan roda dua)
c. Tidak memasang sabuk pengaman (kendaraan roda empat)
d. Menggunakan ponsel saat berkendara
e. Tidak membawa SIM/STNK dan kelengkapan berkendara lainnya.
Seharusnya: Dipatuhin dong!
Membawa Hal-hal yang Tidak Bermanfaat
Tidak bisa bersikap sabar, tidak mau mengalah, tidak bertoleransi, tidak disiplin, tidak tertib, kasar di jalan, liar, bukanlah sikap yang seharusnya dibawa saat berkendara.
Seharusnya: Bersikap lebih manusiawi, memanusiakan manusia, dan saling menjaga keselamatan.[kompasiana]
Melewati Garis Jalan
Ada 2 kesalahan yang dimaksudkan pada poin ini yaitu:
a. Melawan marka
Contoh yang paling sering dari kasus ini adalah pengendara motor seringkali tidak bisa membedakan penggunaan marka jalan dengan garis terputus-putus dan garis tanpa putus. Pengendara motor menganggap kedua jenis garis jalan ini sama, padahal tidak. Pada garis tanpa putus, pengendara tidak boleh melewati garis itu termasuk mendahului kendaraan lain dengan melalui garis tersebut, karena biasanya marka jalan jenis ini merupakan jalur yang rawan kecelakaan.
Seharusnya: Tidak melawan marka jalan. Menunggu garis jalan yang terputus-putus untuk mendahului kendaraan lain.
b. Melewati batas stopline
Di setiap lampu lalu lintas tentu terdapat garis batas yang disebut stopline. Garis ini biasanya juga disertai dengan zebra cross. Para pengendara motor seringkali melewati batas stopline ini. Selain akan menyebabkan zebra cross termakan badan kendaraan sehingga mengganggu penyeberang jalan, pengendara yang melewati batas ini juga tidak bisa melihat lampu lalu lintas karena diluar batas penglihatannya dan akan mengakibatkan terganggunya pengendara lain dibelakangnya,
Seharusnya: Mengurangi kecepatan kendaraan bermotor di area lampu lalu lintas, agar tidak mengerem mendadak lalu melewati batas stopline.
Tidak Mendahulukan Pejalan Kaki
Pengendara motor seringkali terlihat begitu tidak berperikemanusiaan dan selalu menjajah jalanan. Hal ini terlihat dari pengendara motor yang tidak mau mengalah dan tidak mau mendahulukan pejalan kaki yang sedang menyeberang. Bahkan terkadang, para pengendara motor malah melakukan perbuatan bejat dengan mempercepat laju kendaraanya saat pejalan kaki akan menyeberang. Hal ini tentunya sangat membahayakan pejalan kaki dan menjadi penyebab kecelakaan yang seringkali terjadi. Selain kepada pejalan kaki, pengendara motor juga sering semena-mena pada pengendara sepeda kayuh.
Seharusnya: Memelankan kendaraan dan mendahulukan pejalan kaki.
Mencuri Waktu
Hal yang paling sering terjadi dan seringkali kita temukan adalah pengendara motor yang mencuri waktu di area lampu lalu lintas. Pengendara motor sering mencuri waktu dengan cara tidak langsung berhenti padahal lampu merah sudah menyala, dan buru-buru melaju padahal lampu hijau belum menyala. Pencurian waktu ini juga semakin terlihat jelas di area lampu lalu lintas yang dipasang Countdown Digital Display. Biasanya pencurian waktu terjadi 3-5 detik sebelum lampu hijau menyala, pengendara motor langsung melajukan kendaraannya. Bagaimana jika seorang pencuri waktu dipertemukan dengan pencuri waktu lainnya? Saya pernah melihat sendiri, pengendara yang saat itu seharusnya berhenti karena lampu merah, mencuri sedikit waktu dan tetap melaju. Di lain tempat, pengendara yang seharusnya melaju saat lampu hijau menyala, juga mencuri waktu dan langsung melaju. Akhirnya kedua pencuri itu saling bertemu dan tabrakan hebat tidak dapat terelakkan.
Seharusnya: Benar-benar berhenti saat lampu merah, hanya melaju setelah lampu hijau menyala.
Mengacuhkan Ambulance yang Menyalakan Sirine.
Saya benar-benar tidak paham, mengapa di era berpendidikan seperti ini masih ada pengendara motor yang tidak mau menepi saat ambulance bersirine yang diisi pasien Gawat Darurat sedang terburu-buru melewati jalan. Sering saya melihat pengendara motor tidak mau menepi, malah berusaha melaju dengan kencang seakan di area balapan yang tidak mau didahului siapapun. Apakah para pengendara motor itu tidak punya wawasan, atau ingin membunuh pasien di dalam ambulance tersebut? Atau apa?
Seharusnya: Menepi, membiarkan ambulance lewat terlebih dahulu.
Bersikap Liar di Jalan Tol
Pengendara mobil di jalan tol saat ini sudah mulai bersikap liar. Selain ugal-ugalan atau melajukan kendaraanya melebihi batas maksimal kecepatan yang ditentukan, pengendara mobil khususnya roda empat juga seringkali terlihat menggunakan bahu jalan, jalan khusus yang berada di sebelah paling kiri jalan tol. Padahal bahu jalan tersebut merupakan jalur yang dikhususkan untuk keadaan darurat bagi ambulance atau mobil pemadam kebakaran. Memang jalur tersebut nyaris jarang digunakan, namun hal tersebut bukan menjadi alasan untuk rakus, liar dan tidak disiplin.
Seharusnya: Tidak menggunakan bahu jalan, mematuhi peraturan yang tertera pada rambu-rambu jalan tol.
Menggunakan Jalur yang Tidak Semestinya
Menyambung pada poin ke-5, namun yang juga sering kita temui di jalan umum:
a. Menggunakan trotoar sebagai jalur kendaraan bermotor
b. Menggunakan jalan yang berlawanan arah/melawan arus
c. Menggunakan jalur busway
Seharusnya: Berjalanlah di jalan yang lurus penuh kebenaran……
Mendahului Kendaraan di Jalur Kiri
Kebanyakan pelaku kesalahan ini adalah pengendara motor roda dua. Bukan menjadi rahasia umum bahwa mendahului kendaraan seharusnya menggunakan jalur sebelah kanan, namun yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini memang juga bisa disebabkan oleh kendaraan yang melaju lambat di tengah-tengah jalan hingga di jalur kanan. Namun yang tidak bisa ditolerir karena tingkat bahaya yang cukup tinggi adalah mendahului kendaraan yang sedang berbelok. Banyak kecelakaan yang terjadi karena ulah ceroboh pengendara roda dua yang mendahului kendaraan mobil atau kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk, saat sedang berbelok, yang diperparah dengan menerobos lewat jalur kiri.
Seharusnya: Mendahului lewat jalur kanan, tidak diperkenankan mendahului kendaraan yang sedang berbelok saat berbelok, seharusnya mendahulukan kendaraan yang berada di depan berbelok dahulu.
Berbelok Tanpa Lampu Sign {Lampu Penanda untuk belok) dan Tidak Melihat Spion
Menyambung poin ke-7, salah satu penyebab kecelakaan lainnya adalah saat berbelok. Terkadang saya melihat pengendara motor tidak menyalakan lampu sein saat berbelok. Hal ini diperparah dengan berbelok tiba-tiba tanpa melihat kondisi dibelakang kendaraan kita menggunakan kaca spion. Menggunakan lampu sein dan melihat spion berlaku pula saat kita hendak mendahului kendaraan lain.
Seharusnya: Menggunakan lampu sein dan melihat spion saat berbelok ataupun mendahului kendaraan.
Melakukan Kesalahan Populer dalam Berkendara
Ada banyak, hingga Saya bosan melihatnya:
a. Tidak memakai helm (sesuai standart)
b. Tidak menyalakan lampu utama (kendaraan roda dua)
c. Tidak memasang sabuk pengaman (kendaraan roda empat)
d. Menggunakan ponsel saat berkendara
e. Tidak membawa SIM/STNK dan kelengkapan berkendara lainnya.
Seharusnya: Dipatuhin dong!
Membawa Hal-hal yang Tidak Bermanfaat
Tidak bisa bersikap sabar, tidak mau mengalah, tidak bertoleransi, tidak disiplin, tidak tertib, kasar di jalan, liar, bukanlah sikap yang seharusnya dibawa saat berkendara.
Seharusnya: Bersikap lebih manusiawi, memanusiakan manusia, dan saling menjaga keselamatan.[kompasiana]
No comments:
Post a Comment