Pages

Wednesday, February 26, 2014

Capung, Predator Terhebat didunia Hewan

#23abfc




Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya.

Nah, habitatnya dimana sih?

Habitat

Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang menjelajah jauh.

Larva Capung

Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.

Keunikan capung

  • Capung merupakan salah satu serangga purba, mereka sudah ada di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Fosil capung terbesar yang pernah ditemukan di bumi mempunyai ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
  • Hewan ini adalah serangga golongan Odonata dengan lebih dari 5000 spesies berbeda yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 400 spesies, apalagi Indonesia yang luas ini pasti lebih banyak spesies capung yang hidup.
  • Kita mungkin sering melihat seekor capung berada di atas permukaan air. Mengapa demikian? Ternyata di permukaan air itulah capung menaruh telur-telurnya yang kemudian akan menetas menjadi larva. Mereka juga sangat awas dengan daerahnya seperti permukaan air tersebut sehingga sering kita jumpai 2 capung yang berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan daerah kekuasaan.
  • Walaupun kelihatannya sangat indah, capung sebenarnya adalah serangga yang ganas. Sejak menetas dari telur, mereka adalah karnivora yang suka menyantap hewan lain. Pada saat masih larva, mereka memakan plankton, ikan-ikan kecil, serta larva lain. Di saat sayap mereka mulai berkembang, capung muda memiliki bagian tubuh khusus yang berada di sekitar kepalanya yang berfungsi sebagai tongkat untuk memudahkan menangkap ikan-ikan kecil. Di saat dewasa, capung merupakan predator alami dari nyamuk, sehingga populasi capung yang banyak bisa menjadi pengontrol yang efektif dalam menanggulangi penyebaran nyamuk pada suatu tempat.
  • Hampir seluruh masa hidup capung sebenarnya dihabiskan pada saat mereka larva. Larva capung sendiri hidup kira-kira 3 tahun, setelah itu mereka baru bermetamorfosis menjadi capung dewasa yang bersayap. Capung dewasa ini hanya bertahan hidup beberapa minggu karena tujuan mereka bermetamorfosis tersebut hanya untuk menemukan pasangan agar bisa melangsukan perkimpoian dan akhirnya bisa melanjutkan keturunan.
  • Sayap capung bagian depan lebih panjang daripada sayap capung bagian belakang. Bentuk sayap seperti ini membuat capung dapat terbang sangat cepat hingga 50 km/jam dan dapat melakukan berbagai manuver di udara mulai dari bergerak ke samping, belakang sampai menyusuri suatu permukan benda. Kelihaiannya dalam terbang tersebut menobatkan mereka sebagai serangga tercepat yang ada di bumi. Woookkk?
  • Salah satu hal paling menarik yang ada pada capung adalah bentuk matanya gan. Serangga ini memliki mata yang besar dengan ribuan lensa yang bersegi-segi seperti pada lebah. Dengan mata yang besar dan bersegi-segi tersebut, capung dapat melihat ke segala arah. Hal inilah yang membuat kita agak kesulitan ketika ingin menangkap hewan ini walaupun dari belakangnya sekalipun!


No comments:

Post a Comment