Pages

Saturday, February 8, 2014

Sarapan Sehat untuk Anak

#23abfc




Tidak bisa ditawar lagi, sarapan itu HARUS! Bahkan Si Kecil pun memerlukan energi yang bisa didapat dari sarapan. Sarapan sebaiknya dikenalkan sejak Si Kecil mulai belajar makan makanan padat. Jika sejak dini kebiasaan tersebut dilakukan, Si Kecil akan membawa kebiasaan ini sampai dewasa. Sarapan sangatlah penting karena tanpa makan pagi, tubuh akan lemas dan otak tak bisa berkonsentrasi dengan baik. Sayangnya, Si Kecil seringkali menolak sarapan dengan berbagai macam alasannya. Bagaimana menyingkapinya ya?

Masih Mengantuk

Sarapan memang terkait dengan waktu tidur. Sarapan akan benar jika kebutuhan tidur Si Kecil sudah terpenuhi dengan baik. Dari kecukupan tidur itu, nafsu makan akan muncul. Oleh karenanya, tetapkan waktu tidur Si Kecil. Ia membutuhkan tidur paling tidak 9 jam di malam hari. Namun ada saatnya Si Kecil sulit tidur hingga di pagi hari, nafsu makannya berkurang. Jika sudah begini, baiknya lakukan aktivitas ringan dahulu baru kemudian duduk di meja makan dan mulai sarapan.

Makanannya Tidak Enak

Salah satu alasan Si Kecil kehilangan selera adalah makanan yang Anda sajikan tidak menarik bentuk atau warnanya, dan rasanya tidak sesuai dengan lidahnya. Makanan untuk anak-anak memang harus sesuai dengan usianya. Yang harus Anda perhatikan adalah tekstur, rasa, dan penampilan makanan tersebut. Soal rasa, ternyata anak-anak tidak akan suka makanan yang rasanya terlalu ekstrem, misalnya terlalu manis, asin, atau gurih. Lidah mereka lebih cocok dengan makanan yang nyaris tidak ada rasanya. Tentang tekstur, Anda harus menyesuaikan tekstur dengan usia anak. Mulailah dengan makanan cair di usia enam bulan, lalu meningkat ke bentuk makanan saring, bubur, semi padat, kemudian padat. Dari semua aturan tersebut yang Anda perhatikan adalah kecukupan kebutuhan gizi sarapan.

Terlanjur Kenyang

Waktu sarapan harus diperhitungkan dengan cermat. Waktu sarapan yang baik adalah maksimal 1 jam setelah bangun tidur. Dan durasi sarapan sebaiknya dibatasi hanya 30 menit saja, meskipun anak tak menghabiskan makanannya.

Bosan dengan Makanannya

Pagi hari bisa menjadi waktu yang sangat sibuk untuk Anda menyiapkan sarapan seluruh anggota keluarga. Menu sarapan cepat kadang menjadi pilihan. Namun kalau menunya itu-itu saja, wajar jika Si Kecil bosan. Sebenarnya, menu sarapan yang cepat dan mudah sangat bervariasi. Sarapan tak harus identik dengan makanan berat seperti nasi goreng atau bubur. Anda bisa saja memvariasikan menu sarapan anak dengan memberinya roti, misalnya, dengan segelas susu atau jus buah. Selain itu makan salad, telur rebus, sereal aneka rasa, juga bisa menjadi pilihan sarapan.

Sakit Perut

Banyak hal yang menyebabkan perut terasa tidak enak saat diisi makanan. Bisa karena kebiasaan makan makanan tertentu yang kurang baik, intoleransi terhadap makanan tertentu, atau karena tubuh memang sedang tidak sehat. Tentu saja satu-satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menyediakan menu sarapan sesuai kondisi tubuh. Menu sarapan ala barat (sereal, jus, dan salad) adalah kategori menu dingin. Jika tidak tahan dingin, sebaiknya sarapan diisi dengan emnu hangat, seperti bubur atau oatmeal, dan nasi yang divariasikan dengan berbagai menu hangat.

Tidak Ada Waktu untuk Sarapan

Ini hal yang paling sering terjadi pada penduduk di kota besar. Mungkin kemacetan yang membuat Anda dan keluarga berangkat lebih pagi ke tempat aktivitas sehingga hanya memiliki waktu singkat untuk bersiap-siap di pagi hari. Sebenarnya, boleh saja Si Kecil sarapan di dalam kendaraan. Namun ada beberapa anak yang mual.  Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, sebaiknya Anda dan keluarga bangun lebih pagi. Sarapan terbaik memang dilakukan di meja makan. Jika waktu sangat terbatas, Anda bisa menyiapkan makanan cepat dan membiasakan Si Kecil untuk disiplin dengan rutinitas hariannya. Dengan demikian, akan selalu ada waktu untuk sarapan.[bilna]

No comments:

Post a Comment