Pages

Tuesday, July 30, 2013

Honeymoon Cytitis, Penyakit yang menyerang Pengantin Baru

#23abfc


[imagetag]


Oleh: dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD yang berpraktik di RS Pondok Indah

Bulan madu memang menyenangkan, tapi banyak pengantin baru terutama yang wanita, yang pulang membawa oleh-oleh berupa penyakit "honeymoon cytitis". Apa itu dan bagaimana cara mencegahnya? Honeymoon Cytitis adalah suatu peradangan saluran kemih bagian bawah yang biasanya terjadi pada saat bulan madu. Gangguan ini lebih sering dialami oleh para pasangan muda atau pengantin baru. Peradangan pada kandung kemih tersebut biasanya terjadi saat melakukan hubungan intim, di mana bakteri dari saluran kelamin dan anus terdorong ke saluran kemih. Perempuan biasanya lebih rentang terkena penyakit ini dibandingkan lelaki.

Apa saja gejala yang ditimbulkan oleh Honeymoon Cytitis? Di antaranya adalah rasa seperti terbakar dan rasa nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil meningkat atau menjadi sering, urin berwarna keruh (bahkan bisa juga urin berwarna merah), dan rasa nyeri di bagian atas tulang pubis (tempat tumbuhnya rambut kemaluan). Sudah pasti gejala yang timbul ini sangat menggangu dan menghambat Anda berhubungan intim dengan pasangan. Penyebab paling sering memicu terjadinya Honeymoon Cytitis adalah bakteri Escherecia coli. Pada umumnya bakteri ini hidup pada usus besar, kemudian menyusup ke saluran kencing dan pada akhirnya memicu terjadinya Honeymoon Cytitis. Perpindahan bakteri ke saluran kencing juga dapat disebabkan oleh jari yang tidak dibersihkan dan juga karena tidak membersihkan organ intim sebelum dan sesudah berhubungan seksual.

Lalu, apakah gangguan ini bisa dicegah? Tentu saja. Berikut beberapa kiat untuk mencegahnya:

dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD1. Hal yang utama ialah tetap menjaga kebersihan organ intim Anda.

2. Pastikan kandung kemih Anda kosong sebelum maupun setelah Anda melakukan hubungan seksual.

3. Berkemih atau buang air kecil setelah berhubungan menjadi salah satu cara pencegahan yang sederhana sekaligus efektif. Dengan buang air kecil, bakteri akan ikut terbawa keluar bersama urin.

4. Perbanyak minum air putih, yaitu delapan hingga sepuluh gelas per hari.

5. Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

No comments:

Post a Comment