Pages

Saturday, November 9, 2013

Mengenal Sejarah Bahasan dan Cabang Linguistiknya



[imagetag]
Bahasa adalah satu-satunya alat komunikasi terbaik yang hanya dimiliki manusia. Maka orang yang profesinya berkenaan dengan bahasa perlu mempelajari dan memiliki pengetahuan tentang linguistik, karena linguistik akan memberi pemahaman kepada kita mengenai hakikat dan seluk beluk bahasa. erlu diperhatikan, bahwa bahasa Perancis mempunyai dua istilah mengenai bahasa, yaitu langue dan langage. Langue adalah sistem bahasa atau kalo mudahnya kaidah bahasa. Sedangkan langage adalah bahasa, seperti Bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, dan lain-lain. Disamping istilah langue dan langage masih ada istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parole. Parole adalah wujud bahasa yang kongkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Pembelajaran mengenai langue dan parole itu sebenarnya ada pada tataran strukturalisme yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure. Nah, dalam prosesnya kemudian, Saussure membuat 3 dikotomi, yaitu:

Petanda dan penanda

Langue dan parole

Singkronis dan diakroni



Apa itu Linguistik?


Kata linguistic berasal dari bahasa latin "lingua" yang artinya bahasa. Secara populer orang asing menyatakan bahwa linguistic adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.



Sejarah Perkembangan Ilmu Linguistik/Ilmu Bahasa


Sejarah perkembangan ilmu bahasa pada dasarnya dapat dikatakan bermula dari dua dunia, yakni dunia barat dan dunia timur. Secara kebetulan bermulanya sejarah bahasa di dunia barat dan dunia timur hampir bersamaan masanya, yaitu disekitar abad IV sebelum masehi. Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat tersebut di awali dari yunani kuno, sedangkan sejarah perkembangan bahasa di dunia timur di awali dari india.





[imagetag]
Perkembangan Ilmu Bahasa Didunia Barat


Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi oleh Plato yang membagi jenis kata bahasa yunani kuno dalam kerangka telaah filsafatnya. Dalam kerangka telaah filsafatnya Plato membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi dua golongan yakni onom dan rhema. Onoma adalah jenis kata yang biasanya menjadi pangkal pernyataan dan pembicaraan, dalam kata lain onoma pun disebut sebagai pernyataan pertama atau kurang lebihnya itu disejajarkan dengan kata benda. Sedangkan rhema adalah jenis kata yang biasanya dipakai untuk mengungkapkan pernyataan atau pembicaraan, dalam kata lain rhema merupakan pernyataan kedua dan dapat dijajarkan dengan kata kerja atau sifat.

Pola pikir tersebut kemudian dikembangkan oleh Aristoteles (384 SM-322 SM). Dimana Aristoteles membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi tiga golongan, yakni onoma, rhema, syndesmos. Dua jenis kata sama dengan pokok pikiran gurunya, sedangkan yang satunya lagi sebagai buah pikirannya sendiri sebagai usaha melengkapi pembagiannya itu. Kriteria pembagian jenis kata yang dipergunakan oleh Aristoteles tidak lagi semata-mata filosofis melainkan lebih kepada pemikiran linguistik. Onoma sekarang ditafsirkan sebagai jenis atau golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara deklinatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin, jumlah dan kasus. Rhema diartikan sebagai golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara konjugatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan personal, jumlah, dan kala (tenses). Pada akhir abad kedua masehi (130 SM) oleh Dyonisius Thrax dimana pada saat ini sangat menjadi anutan para ahli tata bahasa, beliau menjadikan jenis kata bahasa mencapai delapan, yakni:

a. Nomina

b. Pronominal

c. Artikel

d. Verba

e. Adverbial

f. Preposisi

g. Partisipium

h. Konjugasi

Di Indonesia ada tradisi lain di dalam hal pembagian jenis kata ini, yaitu pembagian jenis kata atas 3 golongan, yakni (1) isim, (2) fi'il, (3) harf. Pemabagian semacam ini dilakukan oleh Sultan Muhammad Zain. Dia terpengaruh oleh ahli tata bahasa melayu Raja Alihaji. Raja Alihaji sendiri pada dasarnya terpengaruh oleh tradisi Arab, yakni dari seorang ahli tata bahasa Arab yang bernama Sibawaihi. Sibawaihi sendiri meneruskan poko pikiran gurunya yaitu Addu'ali.





[imagetag]
Perkembangan Ilmu Bahasa Di Dunia Timur


Sejarah perkembangan ilmu bahasa didunia timur dimulai dari india kurang lebih empat abad sebelum masehi, jadi hampir bersamaan dengan dimulainya sejarah ilmu bahasa didunia barat (tradisi Yunani). Perkembangan bahasa di dunia timur ini ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul "vyakarana" .Buku tersebut buku tata bahasa sansekerta yang sangat mengagumkan dunia pada zaman yang sedini itu telah dapat mendeskripsikan bahasa sansekerta secara lengkap dan dan sangat seksama, teristimewa dalam bidang fonologinya. Sayangnya buku tersebut teramat sulit dipahami oleh orang awam. Hal itulah yang menyebabkan seorang muridnya yang bernama Patanjali terpaksa harus menyusun tafsir atau penjelasannya yang diberi judul "mahabhasa".



#23abfc


[imagetag]
Cabang-Cabang Linguistik


1. Pragmatika

2. Semantika

3. Morfologi

4. Sintaksis

5. Fonologi

6. Fonetika

7. Leksikologi dan Leksikografi

8. Etimologi

9. Onomastika atau ilmu nama

10. Dialektologi

11. Sosiolinguistika

12. Psikolinguistika

13. Neurolinguistika



Pragmatika


Pragmatika adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Ilmu ini mempelajari bagaimana penyampaian makna tidak hanya bergantung pada pengetahuan linguistik (tata bahasa, leksikon, dll) dari pembicara dan pendengar, tapi juga dari konteks penuturan, pengetahuan tentang status para pihak yang terlibat dalam pembicaraan, maksud tersirat dari pembicara.



Semantik


Semantik (dari Bahasa Yunani semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, Semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.



Morfologi


Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos).Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari mengenai pembentukan kata.



Sintaksis


Dalam linguistik, sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun.

Fonologi


Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya. Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Terdiri dari, huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap). Fonologi terdiri dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.



Fonetik


Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Di sisi lain fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan mempelajari sistem fonetika.



Etimologi


Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata. Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu).



Leksikologi


Leksikologi (dari bahasa Yunani lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari kata, sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis), kelompok kata, serta keseluruhan leksikon. Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana, leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.



Onomastika


Onomastik atau onomalogi adalah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari nama-nama diri atau asal-usul nama. Kata ini diturunkan dari bahasa Yunani όνομα (onoma), yang artinya nama. Toponimi adalah studi mengenai nama-nama tempat. Antroponimi adalah studi mengenai nama-nama pribadi (antroponim).



Dialek


Dialek (bahasa Yunani διάλεκτος, dialektos), adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Berbeda dengan ragam bahasa yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi ini berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda. Biasanya pemerian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial. Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi). Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka istilah yang tepat ialah aksen dan bukan dialek.

Beberapa istilah awal yang harus dketahui :

1. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Dan objek kajiannya adalah bahasa.

2. Lingua adalah kata lain dari bahasa

3. Linguis adalah orang yang ahli dalam dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik

Nah, Kenapa asaya bilang bahwa Guru Bahasa Indonesia itu belum tentu Linguis dan Linguis itu belum tentu Guru Bahasa Indonesia, karena umumnya Guru Bahasa Indonesia itu jarang yang mengetahui cabang-cabang dari Linguistik ini, mereka kebanyakan hanya mengetahui umumnya saja, dan seperti dijelaskan di atas untuk menjadi seorang Linguis adalah harus ahli dalam berbahasa termasuk mempelajari cabang dari ilmu bahasa tersebut.

No comments:

Post a Comment