Pages

Saturday, December 28, 2013

Mitos Tentang Hewan yang Jarang Diketahui

#23abfc




Sebagian besar orang menyayangi binatang. Anda-Anda akan sering bertemu dengan orang-orang yang banyak mngetahui tentang mereka. Namun saat ini kebanyakan kita masih sering percaya dengan mitos-mitos yang turun-temurun disampaikan ke kita tentang hewan dan kita menganggapnya sebagain kebenaran. Namun dari semua yang kita ketahui dan dengar, mitos mana sajakah yang merupakan fakta?



Mitos: Cheetah adalah binatang tercepat di dunia

Orang-orang sering bilag cheetah adalah hewan tercepat di dunia. Memang cheetah dapat berlari hingga 110km/jam. Kecepatan yang bahkan bisa membuat Anda kena tilang kalau berkendaraan di jalan raya. Namun apakan hal itu cukup untuk cheetah mendapatkan predikat sebagai hewan tercepat di dunia?



Sebenarnya: Cheetah memang cepat, tapi bukan yang tercepat. Burung alap-alap sawah bisa terbang hingga kecepatan 320km/jam saat sedang mengejar mangsa. Cheetah memang dapat ngebut sampai 100km/jam, namun kecepatan tersebut hanya bertahan 30 detik. Setelah itu cheetah akan kelelahan dan kepanasan sehingga harus memelankan kecepatannya. Namun jika dibandingkan hewan darat lain, cheetah adalah benar binatang darat tercepat sedunia.



Mitos: Cara sembuh dari sengatan ubur-ubur adalah pipis di luka sengatannya

Banyak kejadian dimana ketika Anda sedang berlibur di pantai, tiba-tiba Anda merasa kaki Anda terasa sakit dan panas seperti disengat oleh sesuatu. Saat itu mungkin Anda telah menyentuh tentakel ubur-ubur yang beracun. Banyak yang percaya untuk mengobati sakit akibat sengatan ubur-ubur adalah dengan pipis diatas lukanya. Apakah benar cara tersebut akan berhasil?



Sebenarnya: Cara itu gak akan membantu, malah mungkin membuatnya lebih parah. Zat kimia dalam air kencing mungkin memperparah reaksi kimia yang terjadi dengan racunnya. Belum lagi dengan adanya kemungkinan bekas luka yang terinfeksi bakteri oleh air kencing. Cara terbaik jika Anda tersengat ubur-ubur adalah mencucinya dengan air bersih yang mengalir.



Mitos: Kita harus menghisap bisa dari luka gigitan ular

Nyang hobi nonton film (terutama Bollywood) pasti tau nih adegan ngisep bisa ular, yakan? hehehe...

Biasanya kita beranggapan klo kita ngisep luka gigitan ular, racunnya bakal keluar sehingga korban bisa selamat. Apa bener mekanisme nya kayak itu?



Sebenarnya: Anda gak mungkin bisa mengisap bisa dari luka bekas gigitan ular. Bisa yang masuk ke pembuluh darah akan langsung mengikuti aliran darah yang kecepatannya 18cm/detik. Bayangin aja persiapan dari mulai terkena bisa sampai Anda mengisap? anggep total 30detik dan itu berarti bisa sudah beredar ke tubuh korban sejauh 540cm atau 5,4m. Sudah sangat cukup menyebar keseluruh tubuh. Bukan tidak mungkin ada bisa yang ikut tertelan Anda sehingga membahayakan nyawa Anda sendiri. Perawatan terbaik yang bisa dilakukan adalah menyuruh korban tenang dan tidak panik agar mencegah detak jantung lebih kencang, sehingga menyebabkan bisa menyebar keseluruh lebih cepat. Lalu ikat lah bagian tubuh yang terkena gigitan dan segera hubungi pusat kesehatan agar segera mendapat anti-venom yang tepat.



Mitos: Harimau gak hanya punya bulu yang belang tapi juga kulit yang belang

Kedengarannya agak aneh, namun banyak yang percaya yang belang pada harimau gak cuma bulu tapi juga kulitnya. Benar gak ya?? 



Sebenarnya: Orang yang pertama kali mencukur bulu harimau ane kasih salut dah. Tapi pada penelitian oleh para zoolog didapatkan...belang harimau emang sampe kulitnya gan. Gak cuma di bulu. Unik ya??



Mitos: Kangguru adalah hewan dengan predikat "Pro-Boxer"

Kangguru yang sedang bertinju adalah lambang negara Australia. Selama perang dunia lambang tersebut dipakai di berbagai peralatan perang Australia. Bahkan lambang tim Olimpiade mereka juga kangguru dengan sarung tinju. Namun apakah benar kangguru setara atau bahkan bisa bertinju bak seorang pro?



Sebenarnya: Di sekitar akhi 1900-an, ada semacam pertunjukan keliling di Australia yang memberi kesempatan para penonton untuk bertanding tinju dengan kangguru. Dan tahukah? Nyaris gak ada seorang pun yang menang bertinju melawan kangguru, bahkan bagi mereka yang sudah berlatih. Kangguru liar memang terbiasa bertinju sesama pejantan untuk menarik perhatian betina.



Mitos: Banteng marah jika melihat benda berwarna merah

Banyak sekali yang percaya jika banteng akan ngamuk klo melihat benda berwarna merah. Hal ini bisa dilihat saat pertandingan matador. Tapi apa benar tuh banteng marah karena "merah"?



Sebenarnya: Banteng sebenarnya nyaris buta warna. Mereka sulit membedakan antara warna merah, hijau, dan biru. Bukan warna merah yang membuat banteng marah saat bertanding melawan matador. Namun gerakan sang matador yang berupaya mengolok-olok banteng, terlebih jika menggunakan pedang, lah yang membuatnya marah.



Mitos: Anjing dapat mencium rasa takut

Bagi mereka yang phobia terhadap anjing (termasuk TS, sangat! ), mereka sangat percaya bahwa anjing bisa tahu kalau mereka sedang takut. Sehingga banyak yang berpendapat sok berani aja klo lewat deket anjing. Semakin Anda taku, semakin anjing seneng buat ngejer-ngejer Anda. Bener gak sih?



Sebenarnya: Anjing memiliki indra penciuman yang sangat sensitif. Bahkan mereka dapat membedakan tiap orang yang mereka jumpai dari baunya. Bahkan dari penelitian, mereka dapat membedakan sel kangker lebih akurat dibanding mesin scanning. Jadi tidak heran kalau anjing dapat mencium zat-zat kimia yang keluar akibat pengaruh adrenalin saat Anda merasa takut. 



Mitos: Bunglon berubah warna sebagai kamuflase

Semua orang tahu kalau bunglon bisa berubah warna. Banyak yang percaya kalau itu adalah tekhnik pertahanan diri sehingga bisa berkamuflase dengan sekitar. Tapi apakah hal yang sudah lama orang kira benar ini benar-benar "benar"?



Sebenarnya: Pertama, gak semua bunglon ternyata mampu berubah warna. Beberapa spesies sudah Pe-We degan satu warna sepanjang waktu. Kedua, bunglon yang bisa berubah warna pun gak melakukannya untuk penyamaran seperti yang kita kira. Kadang mereka berubah warna dari yang cerah ke yang lebih gelap supaya dapat menyerap panas saat mereka kedinginan. Tapi paling sering mereka berubah warna menuruti kondisi emosi mereka. Yaitu saat marah, takut, sedih, atau jatuh cinta. Uhuuuuyyy!!



Mitos: Punuk unta sebagai tempat menyimpan air

Unta adalah hewan yang paling mampu beradaptasi terhadap miskinnya air. Mereka punya kulit tebal yang memantulkan sinar matahari tapi membuat hangat saat malam hari. Mulutnya bahkan bisa buat makan tumbuhan2 padang pasir yang berduri. Tapi benarkan punuknya itu sebagai cadangan air mereka?



Sebenarnya: Unta sangat bisa beradaptasi di padang pasir. Salah satu adaptasi terbaik mereka adalah punuknya......tapi itu bukan berisi air gan. Sebenarnya punuk unta adalah tempat menyimpan cadangan lemak. Unta khusus menyimpan lemak mereka di punuk agar tidak ada lapisan lemak di tubuh mereka yang lain yang dapat menyerap panas dari padang pasir. Ini salah satu cara supaya mereka bisa tahan di suhu padang pasir yang ekstrim.



Mitos: Cokelat adalah racun bagi anjing

Ini mitos yang tampaknya paling konyol dan tidak masuk akal. Bagainamapun anjing sering dijadikan kelinci percobaan pengganti manusia karena miripnya sistem tubuh mereka dengan kita. Jadi, klok bisa kita demen banget ama coklat sedangkan bagi mereka justru kayak racun?



Sebenarnya: Coklat mengandung zat bernama teobromin. Zat ini dapat menyebabkan tremor otot, kejang, bahkan serangan jantung bagi anjing. Jadi ya..coklat bersifat racun bagi anjing. Mereka bisa pingsan, sakit, bahkan mati bila memakannya.

No comments:

Post a Comment