Pages

Thursday, December 26, 2013

Membuat Pria menuruti Keinginan Anda

#23abfc




Banyak wanita yang jika ingin meminta sesuatu kepada pasangannya memakai kode-kode. Jangan heran dan marah jika pria tidak dapat memenuhinya. Jika Anda benar-benar ingin membuat pria menuruti keinginan Anda. Nih ketahui dulu poin-poin berikut:

Keinginan Anda Harus Masuk Akal

Sebelum ngomong atau ngasih kode, cek dulu dalam hati dan pikir-pikir, apakah Anda boleh dan sudah pantas minta itu ke pasangan? Contohnya kalau Anda baru saja jadian sebulan, kayaknya minta dibeliin gadget yang harganya hampir sama kayak gaji sebulan dia, nggak rasional. Atau misalnya kalau Anda minta pada pasangan yang rumahnya di Jaksel buat nganterin Anda ke Curug untuk nengokin temen yang baru melahirkan, ya mintanya jangan dadakan dan diskusikan dulu kepadanya. Liat nomor berikutnya buat "strategi" diskusinya

Waktu Yang Pas

Jangan minta hal penting pas dia lagi sibuk. Pikirannya lagi nggak fokus untuk Anda. Misalnya Anda ketemu dia sepulang dia kerja, pastiin dia udah duduk dulu, makan/minum biar lebih rileks. Tanya kondisi dia, misalnya "Gimana tadi di kantor? Sibuk nggak?" buat mastiin dia siap dengerin Anda. Kalau ternyata jawabannya, "Yah ... lumayan sih, aku tadi rapat dari jam 10 sampe jam 5" mungkin dia perlu dibikin lebih rileks lagi. Bisa juga pancing dia buat cerita dulu, dengerin dulu dia, habis itu baru Anda yang ngomong.

Jangan Merengek Atau Menuntut

Jelaskan keinginan kita dengan runtut, kalau perlu pake pola subjek-predikat-objek-keterangan di pelajaran bahasa dulu. Ketika Anda minta sesuatu yang kesannya mustahil, pastikan dia tau alasannya. Sampaikan dengan nada bicara yang lembut dan dengan rasional. Ini prinsip, bahkan ketika Anda lagi bete banget ke dia. Logikanya gini, kalau sama kakek-nenek, dosen, atau orang yang lebih tua aja kita hormat, padahal Anda jarang berinteraksi sama mereka, apalagi ke pasangan Anda, orang yang paling Anda sayang. Harusnya lebih hargai dia kan. Kalau lagi emosi, tenangkan diri dulu. Tarik napas dalam-dalam, minum kalau haus, makan dulu kalau laper dan (untuk topik-topik sensitif) istirahat dulu.

Berikan Reward

Kesannya rada licik, tapi nggak juga loh. Hubungan apapun, temenan, sahabatan, pacaran, merit, itu semua sebenernya kayak rekening bank. Kamu bisa ambil (minta) kalau kamu punya saldo yang cukup. Kalau saldonya nggak cukup? Anda ngutang dan hubungan itu akan jadi bersifat negatif. Makanya utamakan memberi dulu, baru meminta. Relationship itu kan give and get. Contoh kasus: Anda minta diantar ke tempat yang jauh, kita bisa "nyogok" dia dengan bilang, "Lagian di sana aku mau traktir kamu makan tomyam depan rumah temenku, Babe. Kamu suka tomyam kan? Nah ... yang ini rasanya original banget loh. Di sana tempatnya enak juga. Jadi kalau kamu nggak enak di rumah temenku, kamu bisa nungguin aku di sana. Nanti berangkatnya aku bawain snack juga deh, biar kamu nggak laper."

No comments:

Post a Comment