Kehadiran buah hati yang sudah dinanti-nanti memang merupakan saat yang indah. Pengalaman yang serba baru dialami oleh ayah dan bunda kadang dapat menimbulkan rasa cemas. Perhatikan enam gejala di bawah ini yang perlu segera ditangani.
Bibir berubah menjadi biru (sianosis).
Kondisi ini disebut juga dengan sianosis (cyanosis) yaitu kekurangan oksigen dalam darah. Segera bawa bayi ke sarana kesehatan terdekat.
Bayi terlihat sesak napas.
Sesak napas pada bayi ditandai dengan frekuensi napas yang cepat, terdapat retraksi (bagian yang masuk ke dalam) pada sela iga dan bawah iga, serta cuping hidung yang kembang kempis. Selain itu dapat terdengar suara merintih dari bayi.
Demam di atas 38?C (suhu rektal).
Demam pada anak bayi baru lahir tidak spesifik, dapat disebabkan oleh influenza hingga meningitis sehingga harus dievaluasi segera.
Kulit semakin terlihat kuning.
Tidak semua kondisi kuning pada bayi berbahaya. Sebagian dapat disebabkan oleh proses yang normal dan akan hilang sendiri. Namun, bila kuning semakin bertambah perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut. Kuning pada bayi disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi dalam darah. Jika kadar bilirubin terlalu tinggi, dapat mencetuskan kejang dan kerusakan permanen pada otak. Berikanlah ASI pada bayi lebih sering. Bila perlu, bayi akan mendapatkan terapi sinar.
Dehidrasi.
Perhatikan jumlah frekuensi buang air kecil pada bayi. Pada bayi usia 1 minimal 1x/hari, usia 2 hari 2x/hari, usia 3 hari 3x/hari, dan seterusnya. Setelah usia 6 hari dan seterusnya, frekuensi buang air kecil minimal adalah 6x/hari. Bila kurang dari itu, kemungkinan bayi kekurangan cairan. Tanda dehidrasi lain adalah mulut kering, mata cekung, dan bayi menjadi lebih lemas.
Muntah berwarna hijau atau hitam.
Muntah berwarna hijau dapat mengindikasikan sumbatan pada saluran cerna, sedangkan muntah berwana hitam dapat menjadi tanda perdaran dalam saluran cerna. Muntah setelah cidera kepala juga perlu dievaluasi lebih lanjut karena dapat menjadi tanda perdarahan dalam kepala.
No comments:
Post a Comment