Mungkin saat ini Indonesia masih banyak memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura ataupun Thailand. Namun bukan berarti kita tertinggal segala-galanya dari negara-negara diatas. Dalam beberapa hal kita masih lebih baik daripada mereka, termasuk dalam penguasaan Iptek. Berikut adalah beberapa hal dibidang iptek yang telah dikuasai Indonesia dan merupakan yang termaju di ASEAN:
Astronomi dan Antariksa
Astronomi merupakan cabang ilmu yang fokus terhadap observasi benda-benda angkasa. Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dan mendapat pengakuan internasional. Ini tidak terlepas dari meningkatnya observasi dan makin banyaknya astronom Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dibidang astronomi, dibeberapa daerah telah dihadirkan planetarium. Planetarium merupakan sebuah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit.
Diluar hal diatas, saat ini Indonesia juga tercatat sebagai negara pemilik observatorium terbesar di ASEAN yang bernama observatorium bosscha. Observatorium bosscha telah banyak membantu para astronom Indonesia untuk melakukan observasi terhadap benda-benda angkasa. Dibidang antariksa juga menunjukan perkembangan yang cukup pesat. Indonesia memiliki sebuah lembaga antariksa yang bernama LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional). Lapan secara berkelanjutan terus melakukan penguasaan teknologi dibidang roket, satelit dan dirgantara. Kedepannya LAPAN akan memiliki sebuah bandar antariksa yang akan menjadi pusat peluncuran satelit dan pusat observasi.
Industri Dirgantara
Indonesia patut berbangga karena memiliki PT DI ( Dirgantara Indonesia). PT DI sendiri merupakan satu-satu perusahaan di ASEAN yang mampu membuat pesawat sendiri. Telah banyak pesawat yang dilahirkan oleh PT DI, baik untuk keperluan sipil maupun militer. Jenis-jenis pesawat yang telah diproduksi dan dirakit oleh PT DI antara lain CN235-220 MPA, CN235-200M, NC212-200, C212-400, NC212i, dan versi terbaru CN295. Saat ini PT DI sedang melakukan riset untuk melahirkan pesawat terbaru mereka yang dinamai N219. N219 merupakan sebuah pesawat multifungsi bermesin dua dengan tujuan untuk dioperasikan di daerah-daerah yang memiliki landasan bandara yang pendek. Dengan kabin terbesar dikelasnya dan pintu yang fleksibel, diharapkan N219 bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo. Bila tidak meleset, rencananya N219 akan terbang perdana pada tahun 2015. Meski belum terbang perdana, sudah banyak maskapai yang memesan pesawat N219.
Salah satunya Lion Air yang memesan sebanyak 100 unit. Saat ini Indonesia juga tengah melakukan kerjasama dengan Korea untuk melakukan penelitian dan pembangunan sebuah jet tempur dengan kemampuan siluman yang dinamai KFX/IFX. Nama KFX untuk versi buatan Korea, dan IFX untuk versi buatan Indonesia. Selain PT Dirgantara Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara, juga telah lahir sebuah perusahaan swasta dibidang dirgantara, yaitu PT Regio Aviasi Industri. Perusahaan ini diawaki oleh mantan presiden BJ Habibie. Saat ini PT Regio Aviasi Industri sedang mengembangkan pesawat R80. R80 merupakan sebuah pesawat turboprop yang memiliki kapasitas 80 penumpang. Dengan lahirnya N219 buatan PT Dirgantara Indonesia dan R80 buatan PT Regio Aviasi Industri, diharapkan kita bisa menjadi penguas dalam menyuplai pesawat-pesawat berbadan kecil. Baik itu didalam negeri maupun di regional ASEAN
Industri Kereta Api
Di ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara pemilik Industri Kereta Api Terpadu. Dalam artian, kita sudah memiliki kemampuan dalam hal manufacturing, desain, sampai testing. Industri tersebut bernama PT INKA (Industri Kereta Api). Berbagai jenis kereta api telah dilahirkan di pabrik PT INKA. Seperti misalnya kereta barang, kereta penumpang, kereta rel diesel, kereta rel listrik, hingga lokomotif. Bukan cuma itu, kedepannya PT INKA juga akan memproduksi monorel yang akan digunakan sebagai sarana transportasi di Jabodebatek.
Teknologi Nuklir
Keberadaan teknologi nuklir telah semenjak lama di Indonesia. Diawali dengan pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Untuk saat ini, pemanfaatan energi nuklir di Indonesia tidak hanya dalam hal energi. Namun sudah menyentuh banyak bidang seperti pertanian, kedokteran dan industri makanan. Salah satu kemajuan terbesar yang pernah diraih Indonesia dibidang teknologi nuklir adalah membuat pengayaan uranium dengan sistem rendah yang akan menghasilkan obat untuk bidang kedokteran yang disebut radio isotop. Radio isotop hasil pengayaan uranium rendah yang hanya bisa diproduksi di Indonesia ini, telah di ekspor ke sembilan negara seperti Jepang, Singapura, Tiongkok dan lain sebagainya. Sungguh membanggakan karena khusus untuk teknologi diatas, beberapa negara maju justru mengimpor dari Indonesia. Bahkan ada rencana kalau Indonesia akan berinvestasi di amerika serikat untuk membangun pabrik radio isotop
Industri Vaksin
Untuk industri vaksin, Indonesia boleh dikatakan sebagai salah satu negara termaju di Asia karena hanya segelintir negara yang sukses dalam mengembangkan industri vaksin. Dan yang menjadi ujung tombak Indonesia di industri vaksin adalah PT Bio Farma, sebuah BUMN yang bergerak dibidang farmasi. Bahkan produk vaksin buatan PT Bio Farma sudah tersertifikasi oleh WHO, sehingga bisa dijual ke seluruh dunia.
Astronomi dan Antariksa
Astronomi merupakan cabang ilmu yang fokus terhadap observasi benda-benda angkasa. Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dan mendapat pengakuan internasional. Ini tidak terlepas dari meningkatnya observasi dan makin banyaknya astronom Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dibidang astronomi, dibeberapa daerah telah dihadirkan planetarium. Planetarium merupakan sebuah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit.
Diluar hal diatas, saat ini Indonesia juga tercatat sebagai negara pemilik observatorium terbesar di ASEAN yang bernama observatorium bosscha. Observatorium bosscha telah banyak membantu para astronom Indonesia untuk melakukan observasi terhadap benda-benda angkasa. Dibidang antariksa juga menunjukan perkembangan yang cukup pesat. Indonesia memiliki sebuah lembaga antariksa yang bernama LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional). Lapan secara berkelanjutan terus melakukan penguasaan teknologi dibidang roket, satelit dan dirgantara. Kedepannya LAPAN akan memiliki sebuah bandar antariksa yang akan menjadi pusat peluncuran satelit dan pusat observasi.
Industri Dirgantara
Indonesia patut berbangga karena memiliki PT DI ( Dirgantara Indonesia). PT DI sendiri merupakan satu-satu perusahaan di ASEAN yang mampu membuat pesawat sendiri. Telah banyak pesawat yang dilahirkan oleh PT DI, baik untuk keperluan sipil maupun militer. Jenis-jenis pesawat yang telah diproduksi dan dirakit oleh PT DI antara lain CN235-220 MPA, CN235-200M, NC212-200, C212-400, NC212i, dan versi terbaru CN295. Saat ini PT DI sedang melakukan riset untuk melahirkan pesawat terbaru mereka yang dinamai N219. N219 merupakan sebuah pesawat multifungsi bermesin dua dengan tujuan untuk dioperasikan di daerah-daerah yang memiliki landasan bandara yang pendek. Dengan kabin terbesar dikelasnya dan pintu yang fleksibel, diharapkan N219 bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo. Bila tidak meleset, rencananya N219 akan terbang perdana pada tahun 2015. Meski belum terbang perdana, sudah banyak maskapai yang memesan pesawat N219.
Salah satunya Lion Air yang memesan sebanyak 100 unit. Saat ini Indonesia juga tengah melakukan kerjasama dengan Korea untuk melakukan penelitian dan pembangunan sebuah jet tempur dengan kemampuan siluman yang dinamai KFX/IFX. Nama KFX untuk versi buatan Korea, dan IFX untuk versi buatan Indonesia. Selain PT Dirgantara Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara, juga telah lahir sebuah perusahaan swasta dibidang dirgantara, yaitu PT Regio Aviasi Industri. Perusahaan ini diawaki oleh mantan presiden BJ Habibie. Saat ini PT Regio Aviasi Industri sedang mengembangkan pesawat R80. R80 merupakan sebuah pesawat turboprop yang memiliki kapasitas 80 penumpang. Dengan lahirnya N219 buatan PT Dirgantara Indonesia dan R80 buatan PT Regio Aviasi Industri, diharapkan kita bisa menjadi penguas dalam menyuplai pesawat-pesawat berbadan kecil. Baik itu didalam negeri maupun di regional ASEAN
Industri Kereta Api
Di ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara pemilik Industri Kereta Api Terpadu. Dalam artian, kita sudah memiliki kemampuan dalam hal manufacturing, desain, sampai testing. Industri tersebut bernama PT INKA (Industri Kereta Api). Berbagai jenis kereta api telah dilahirkan di pabrik PT INKA. Seperti misalnya kereta barang, kereta penumpang, kereta rel diesel, kereta rel listrik, hingga lokomotif. Bukan cuma itu, kedepannya PT INKA juga akan memproduksi monorel yang akan digunakan sebagai sarana transportasi di Jabodebatek.
Teknologi Nuklir
Keberadaan teknologi nuklir telah semenjak lama di Indonesia. Diawali dengan pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Untuk saat ini, pemanfaatan energi nuklir di Indonesia tidak hanya dalam hal energi. Namun sudah menyentuh banyak bidang seperti pertanian, kedokteran dan industri makanan. Salah satu kemajuan terbesar yang pernah diraih Indonesia dibidang teknologi nuklir adalah membuat pengayaan uranium dengan sistem rendah yang akan menghasilkan obat untuk bidang kedokteran yang disebut radio isotop. Radio isotop hasil pengayaan uranium rendah yang hanya bisa diproduksi di Indonesia ini, telah di ekspor ke sembilan negara seperti Jepang, Singapura, Tiongkok dan lain sebagainya. Sungguh membanggakan karena khusus untuk teknologi diatas, beberapa negara maju justru mengimpor dari Indonesia. Bahkan ada rencana kalau Indonesia akan berinvestasi di amerika serikat untuk membangun pabrik radio isotop
Industri Vaksin
Untuk industri vaksin, Indonesia boleh dikatakan sebagai salah satu negara termaju di Asia karena hanya segelintir negara yang sukses dalam mengembangkan industri vaksin. Dan yang menjadi ujung tombak Indonesia di industri vaksin adalah PT Bio Farma, sebuah BUMN yang bergerak dibidang farmasi. Bahkan produk vaksin buatan PT Bio Farma sudah tersertifikasi oleh WHO, sehingga bisa dijual ke seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment