Apa yang membuat sebuah seri GTA dicintai oleh sebagian besar gamer di seluruh dunia? Fakta bahwa Rockstar secara konsisten melemparkan kualitas gameplay yang luar biasa boleh terbilang hanyalah satu dari begitu banyak pesona dari franchise open-world terbaik itu. Salah satu alasan yang cukup krusial adalah fakta bahwa Rockstar memperhatikan dunia yang mereka bangun, hingga ke detail terkecil. Musik, tata cahaya, hingga desain tata kotanya sendiri. Tidak percaya? Lihat saja apa yang mereka suntikkan di seri terbaru GTA V.
Terlepas dari dunianya yang begitu luas, mereka berhasil mengadaptasikan sebuah desain dunia yang berhasil memproyeksikan inspirasi dunia nyata yang luar biasa. Dengan pesona seperti ini, banyak gamer yang tentu penasaran bagaimana sang seri kelanjutan – GTA VI akan diproduksi di masa depan? Beberapa menginginkan kehadiran karakter utama wanita sebagai poros pendorong plot, beberapa menginginkan gaya cerita berseberangan, dari kacamata seorang criminal dan dari karakter yang bergerak di wilayah hukum. Namun sebagian besar dari permintaan ini berkisar pada kehadiran setting utama yang baru setelah proyeksi Los Santos yang begitu luar biasa. London, Tokyo, atau bahkan Paris menjadi pilihan utama. Pertanyaannya kini, apa yang akan terjadi jika Rockstar akhirnya mengumumkan bahwa Jakarta menjadi setting selanjutnya GTA VI? Hasil berandai-andai itulah yang menghasilkan artikel ini.
Dengan budaya, kehidupan sosial, dan kompleksitas masalah yang berbeda inilah, Jakarta akan menawarkan sesuatu yang belum pernah ditawarkan oleh sebuah seri GTA sebelumnya, apalagi jika Rockstar memang mengejar level detail yang mumpuni. Keunikan seperti apa saja yang akan kita temukan?
Tersesat
Lupakan semua sistem GPS yang akan disuntikkan Rockstar untuk GTA: Jakarta. Terlepas dari jalan-jalan utama yang akan menjadi media utama Anda untuk bergerak, Jakarta menyediakan begitu banyak jalan tikus untuk dilewati, mempersingkat jarak tempuh dari satu titik ke titik lainnya. Menariknya? Tidak semua jalan "tikus" ini tersedia dalam teknologi peta digital saat ini, membutuhkan waktu ekstra untuk menyusuri setiap darinya. Jika Rockstar membangun setting ini dengan kualitas detail yang sama dengan yang mereka suntikkan di Los Santos, tersesat tampaknya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan ketika menikmati GTA: Jakarta. Apalagi jika Rockstar membubuhkan begitu banyak collectible items dan rahasia-rahasia di sudut-sudut yang tidak terjangkau dengan kendaraan besar.
Terjebak Demonstrasi / Tawuran
Salah satu kejadian "unik" yang secara konsisten selalu terjadi di ibu kotaIndonesia ini adalah demonstrasi dalam skala besar-besaran. Kehidupan dan kesejahteraan sosial yang dianggap belum dapat terpenuhi, atau sekedar karena alasan-alasan politis, demonstasi menjadi bagian yang tidak bisa lagi terpisahkan. Bayangkan jika Anda tengah memainkan GTA: Jakarta ini, dan bertemu dengan kerumuman yang begitu masif, yang menghalangi akses jalur utama. Semuanya tengah bergerak teratur dan berteriak di depan Anda. Bayangkan apa yang bisa dilakukan dengan beberapa peluru grenade launcher atau mungkin sticky bomb.
Berawal dari Seorang Preman Pasar
Selain GTA V yang memang memosisikan ketiga karakternya sebagai para pelaku kriminal veteran, hampir sebagian besar seri GTA sebelumnya selalu memosisikan sosok sang karakter utama sebagai bagian terkecil dari sebuah organisasi kejahatan. CJ memulainya dari pencurian sepeda, dan Nico Bellic dengan sedikit usaha untuk membantu aksi sepupunya. Bayangkan apa yang harus dilakukan Rockstar ketika membawa konsep seperti ini ke GTA: Jakarta. Pilihan paling rasional? Ya tentu memosisikan karakter kita sebagai seorang preman pasar atau tepi jalan. Yang tindak kejahatannya masih berkisar meminta pungutan liar atau sekedar memalak anak sekolah yang tidak sengaja lewat.
Selalu Ada Cara "Membayar" Hukum
Pahit memang, namun ini menjadi salah satu realita yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Jika di seri GTA selama ini, opsi terkejar polisi hanya ditangkap atau ditembak mati, GTA: Jakarta akan memuat proses yang lebih ekstrim – menyuap. Menariknya lagi, Rockstar dapat menyuntikkan konsep oknum di dalamnya. Beberapa petugas yang bersih akan menolak suapan tersebut dan justru membuat Anda tertangkap dengan konsekuensi fatal tersendiri, sementara petugas yang kotor akan menjadi jalan keluar. Satu-satunya cara untuk membedakan mana petugas yang bersih dan kotor hanyalah dengan menjalankan misi sampingan tertentu, yang akan memberikan Anda ekstra informasi siapa saja dan lokasi mana saja yang pantas untuk diwaspadai.
Mencuri dan Menjadi Supir Transjakarta
Dari semua moda transportasi yang tersedia di Jakarta, Transjakarta atau yang lebih dikenal sebagai busway memang menjadi ikon tersendiri. Menjadi solusi untuk mengurai kemaceta, popularitas armada yang menempati jalur khusus di jalan umum memang tidak bisa lagi dipungkiri. Bukan GTA namanya jika tidak dapat memfasilitasi kesempatan untuk terlibat dalam scenario menarik seperti ini. Jika di seri GTA sebelumnya, Anda diperkenankan untuk mencuri taksi dan memulai misi sampingan untuk mencari penumpang, GTA: Jakarta ini akan memungkinkan Anda untuk mencuri bis Transjakarta dan berperan sebagai sang supir. Anda hanya akan diminta untuk bergerak sesuai jalur, berhenti di halte yang tepat, dan mengatur jumlah penumpang yang masul. Atau jika Anda cukup "gila", keluar jalur dan keliling kotaJakarta sembari membawa semua penumpang tersebut.
Taksi? Ojek!
Sebagian besar gamer GTA yang tidak kuasa lagi harus menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi untuk menuju ke titik misi biasanya akan memilih menggunakan taksi dan tak ubahnya masuk ke dalam sebuah portal. Dalam sekejap, Anda akan langsung tiba dimanapun Anda inginkan. Tapi jika konsep ini dimasukkan ke GTA: Jakarta, pilihan terbaik untuk menangkap esensi kehidupan sosial Jakarta adalah dengan mengubahnya menjadi ojek. Taksi memang tersedia, namun seringkali diasosiasikan dengan kendaraan para pekerja berdasi. Sementara untuk seorang anggota kriminal yang butuh terlihat garang dan sederhana, ojek adalah pilihan yang tepat. Akan jauh lebih menarik lagi, jika kita bisa mencuri ojek ini dan kemudian masuk dalam side mission menarik penumpang untuk mendapatkan sedikit uang.
Bergantung Pada Senjata Rakitan
Dengan kontrol senjata yang sangat ketat dan diawasi langsung oleh pihak yang bertanggung jawab, Indonesia menganut kebijakan peredaran senjata api yang bertolak belakang dengan Amerika Serikat. Lantas bagaimana caranya menangkap esensi sebuah game GTA di GTA: Jakarta namun tanpa hak untuk memegang senjata api secara resmi? Ada dua cara untuk mengakali dan menerapkan konsep senjata api jika di seri yang satu ini. Pertama, tentu saja bergantung dengan senjata rakitan. Tidak hanya sekedar membeli, karakter utama kita juga dapat mengumpulkan part-part senjata yang dibutuhkan di sepanjang kotaJakarta untuk menghasilkan senjata rakitan yang jauh lebih mematikan. Opsi kedua? Tentu saja membaurnya ke dalam cerita utama, dimana ketersediaan senjata akan terbuka seiring dengan semakin dalamnya karakter Anda terjun ke dunia kriminal.
Jajan Kaki Lima
Konsep makanan adalah penyembuh memang sempat diterapkan di beberapa seri GTA sebelumnya. Alih-alih bergantung pada health pack seperti di GTA V, game sekelas GTA: San Andreas dan GTA IV masih menjadikan para penjaja makanan sebagai sumber health untuk memulihkan karakter seperti semula. Di GTA: Jakarta, konsep ini akan jauh bisa lebih berkembang jika Rockstar memutuskan untuk mengadaptasikan detail yang ada. Dengan ribuan pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan, sang karakter utama akan memiliki banyak opsi makanan untuk dibelanjakan, dengan tiap-tiap makanan menghasilkan buff tertentu bagi sang karakter selama periode waktu tertentu. Atau uang yang berhasil Anda kumpulkan juga bisa digunakan untuk membuka kios makanan kaki lima seperti ini, tak berbeda dengan sistem properti yang dianut di GTA V. Ada begitu banyak kemungkinan untuk dieksplorasi.
Menyebabkan Macet? Anda Justru Akan Terjebak Macet!
Sebutkan masalah klasik kotaJakarta yang belum terlesaikan hingga saat ini? Pertumbuhan jalan yang tidak berbanding lurus dengan penambahan jumlah kendaraan membuat setiap sudut kotaJakarta kian padat, bahkan dapat dikatakan tidak manusiawi. Sebagian bagian yang sudah melekat kuat dengan kota ini, Rockstar tentu saja harus memastikan detail ini terpenuhi. Berbeda dengan seri GTA sebelumnya yang menjadikan Anda sebagai biang utama kemacetan, GTA: Jakarta akan membuat Anda sebagai korban kemacetan yang lain. Mengambil jalur di sisi kiri dan kanan? Dengan sempitnya jalan, opsi ini menjadi tidak mungkin. Alternatif yang ada hanyalah dengan memanfaatkan jalan tikus atau bergerak dengan moda transportasi udara. Terjebak di jalan selama 30 menit permainan? For the realistic experience!
Digebuki Massa!
Karma hurts, ungkapan yang satu ini tampaknya akan menjadi headline dari keseluruhan pengalaman GTA: Jakarta Anda. Apa pasal? Jika di seri GTA yang lain, Anda diperkenankan untuk memukuli para pejalan kaki atau menabrak mereka tanpa konsekuensi yang pasti, di GTA: Jakarta hal ini justru akan menjadi awal mimpi buruk. Memukul target atau pejalan kaki secara random justru akan membuat Anda harus terjebak di dalam kerumunan massa beringas yang akan mengerubungi Anda secara langsung dan memastkan Anda berakhir di rumah sakit. Tidak sengaja menabrak pejalan kaki? Polisi mungkin belum sempat turun tangan, namun kemarahan warga yang mengejar akan memastikan tindakan tersebut dibayar mahal. Membalikkan mobil yang tengah Anda kendarai dan dibakar? Welcome the the realistic side of GTA: Jakarta!
Di atas adalah 10 skenario unik yang mungkin bisa terjadi jika Rockstar akhirnya memutuskan untuk membuat GTA: Jakarta, dengan tingkat detail lingkungan, karakter, dan kehidupan sosial dalam kualitas yang serupa dengan GTA V. Kejadian-kejadian inilah yang akan membedakan proyeksi kehidupan kriminal Jakarta jika dibandingkan dengan sebagian besar kota yang menjadi latar belakang seri GTA selama ini. Artikel ini tentu saja ditulis untuk mengekspresikan imajinasi, tanpa ada keinginan untuk menyudutkan pihak-pihak di dalamnya, apalagi mengajak para pembaca untuk menempuh skenario yang sama di dunia nyata. Ini hanyalah perwujudan dari sebuah konsep "What if.." Bagaimana dengan Anda sendiri? Skenario apa yang menurut Anda akan sangat membedakan GTA: Jakarta dengan seri-seri GTA sebelumnya jika memang Rockstar memenuhi mimpi tersebut? Jangan ragu untuk meninggalkan pendapat dan imajinasi Anda di bagian komentar. Feel free to expand the list!inan? For te
No comments:
Post a Comment