Pages

Tuesday, August 27, 2013

Orang Paling berpendidikan didunia

Bagi kebanyakan orang, punya satu, dua, atau yang lebih jarang 3 gelar adalah perjuangan berat. Mengorbankan banyak waktu, uang, dan kerja keras. Namun, Welin Kusuma berbeda. Ia jadi pemberitaan di media internasional. Gara-garanya pria asal Makassar itu meraih 19 gelar dalam waktu 13 tahun: 8 gelar sarjana, 3 master dan 8 gelar profesional. Jika namanya ditulis lengkap dengan gelar menjadi: Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Panjang! Semuanya diraih di Surabaya. Welin bukan satu-satunya. Ada beberapa orang di dunia yang punya banyak gelar, dengan banyak alasan. Ada yang memang berkomitmen meningkatkan pengetahuan, niat jadi 'mahasiswa profesional', atau yang sederhana: menjadikannya hobi. Berikut orang paling berpendidikan di dunia:



Hardial Singh Sainbhy, 35 gelar


[imagetag]


Dengan mengantongi 35 gelar, Dr Sainbhy menjadi orang dengan gelar akademik terbanyak di muka Bumi. Mahasiswa super asal India itu punya gelar dari berbagai bidang. Ia punya 15 gelar master, 5 gelar diploma pascasarjana, dan sarjana hukum, sertifikat AMIE dan AMSIE, juga sejumlah gelar sarjana. Hardial Singh Sainbhy menghabiskan sebagian besar waktunya di ruang kuliah. Ia punya tekad menambah gelarnya itu selama tubuh dan otaknya masih mampu kuliah.



RK Rai, 30 gelar


[imagetag]


Tak ada kata cukup bagi RK Rai. Selama 65 tahun hidupnya ia mengumpulkan lebih dari 30 gelar: 22 master, 5 PhD, dan 3 D. Litts dalam bidang beragam. Kini, ia telah pensiun dari pekerjaannya sebagai dosen. Ray yakin, belajar seumur hidup adalah kunci meraih kebahagiaan dalam hidup. Beliau mengatakan masih belum puas dan masih ingin nambah satu gelar lagi



Michael Nicholson, 27 Gelar


[imagetag]


Michael Nicholson telah mengumpulkan gelar sarjana sejak 1963, dan ia belum berencana untuk berhenti. Pria 67 tahun itu memanfaatkan diskon uang kuliah yang ia dan istrinya dapatkan sebagai pegawai di Western Michigan University. Sepanjang hidupnya, ia memiliki 27 gelar berbeda, termasuk 2 gelar associate, 19 master, 3 spesialis, dan 1 PhD atau doktor. Nicholson mengaku, tidak mengejar gelar untuk meningkatkan karirnya. Ia hanya suka belajar dan mempelajari banyak bidang. Sang kakek mengaku akan terus kuliah selagi mampu. Istrinya juga melakukan hal yang sama dan mendapatkan 7 gelar.



Welin Kusuma, 22 Gelar (versi acara Hitam Putihnya DC)


[imagetag]


Lahir pada tanggal 8 Maret 1981 di Makassar, Indonesia. Saat ini menyandang 9 gelar Sarjana S1: Sarjana Teknik Industri (S.T., Ubaya), Sarjana Ekonomi Manajemen (S.E., STIEUS), Sarjana Sosial Administrasi Niaga (S.Sos.,UT), Sarjana Hukum (S.H., Unair), Sarjana Komputer Teknik Informatika (S.Kom., STTS), Sarjana Sastra Inggris (S.S., Petra), Sarjana Administrasi Publik (S.AP., UT), Sarjana Statistika (S.Stat., UT), Sarjana Akuntansi (S.Akt., UT) and 3 master degrees: Magister Teknik Industri (M.T., ITS), Magister Sains Manajemen (M.S.M., Unair), and Magister Kenotariatan (M.Kn., Unair). Dan 13 gelar professional: Registered Financial Planner Indonesia (RFP-I), Certified Professional in Brand Development (CPBD), Certified Professional in Product Management (CPPM), Certified Financial Planner (CFP®), Affiliate Wealth Manager (Aff.WM), Bersertifikat Konsultan Pajak (BKP), Qualified Wealth Planner (QWP™), Certified Professional Human Resource (CPHR®), Indonesia Certified Professional Marketer (ICPM), Associate Estate Planning Practitioner (AEPP®), and Certified Behavioral Analyst (CBA®). Obtaining WAPERD, WPPE, WPEE, WMI, Advocate Examination of PERADI & KAI and USKP Brevet A. Belajar, belajar, dan terus belajar mungkin adalah kata yang bisa mendeskripsikan Welin Kusuma. Pria asal Makassar ini berhasil meraih 22 gelar sarjana hanya dalam waktu 13 tahun. Pada usianya yang masih 33 tahun, ia sudah memperoleh gelar sebanyak itu. Nama Welin menjadi topik berita situs media asing lantaran keberhasilannya tersebut. Beritanya dimuat dalam situs media asing, http://www.weirdasianews.com dengan judul "Young Man Earns 19 Degrees and Titles in Only 13 Years." Dalam beritanya tertulis, Welin mengaku sulit untuk menulis namanya. Namun, karena kebanggaannya, ia pun selalu menulis nama lengkapnya bersama dengan semua prestasi kehormatan.



Ashoka J. Prasad Jr, dokter terkemuka dengan 19 gelar


[imagetag]


Ashoka J. Prasad Jr adalah pemimpin bidang medis di negaranya. Memajukan bidang kedokteran anak (pediatri) dan perawatan pasca-melahirkan untuk rakyat India. Ia juga menjadi pengajar di Columbia, U Penn, Harvard, Yale, dan Cambridge. Meski mengajar dan berkarir di bidang kesehatan, ia punya 19 gelar dalam berbagai bidang. Termasuk MA bidang antropologi dari Cambridge, MRC dalam psikiatri dari University of Edinburgh, juga gelar lain di geografi, sejarah, matematika, dan kedokteran penerbangan. Pria 56 tahun tersebut kini telah pensiun dan tinggal di rumahnya di India. Namun, ia masih sering menulis dan jadi pembicara.



Benjamin Bolger, 11 gelar dari universitas bergengsi


[imagetag]


Benjamin Bolger tak cuma punya 11 gelar, kebanyakan didapat dari universitas paling bergengsi di dunia. Gelar sarjana pertamanya diraih di usia 19 tahun dari University of Michigan. Pada 2008, Bolger meraih gelar doktor pertamanya dari Harvard. Ia juga meraih gelar dari Columbia, Brown, Stanford, Dartmouth, Oxford, dan Cambridge itu belum termasuk gelar lain dari Harvard. Tak cukup di situ, Bolger pada 2011 sedang berusaha meraih 5 gelar lain di Penn dan Cornell. Yang membuat kisahnya luar biasa adalah, selain perjuangannya lulus dan mendapat gelar dari universitas top dunia, ia juga menghadapi disleksia parah. Namun keterbatasan tak jadi penghalang baginya.



Zhou Baokuan, 10 gelar


[imagetag]


Selama 35 tahun menuntut ilmu, Zhou Baokuan meraih 9 gelar, dan lantas meraih yang ke-10 PhD dari Fudan University. Total, ia memiliki 3 gelar doktor, 3 master, 4 sarjana, dan sejumlah diploma bidang teknik. Bukan jalan yang mudah bagi Zhou meraih apa yang ia miliki saat ini. ia memperkirakan seluruh studinya itu menghabiskan 126.300 jam hidupnya.



Daniela Simidchieva, IQ 200, 7 gelar


[imagetag]


Dengan tingkat kecerdasan (IQ) mencapai 200, Daniela Simidchieva masuk daftar orang-orang paling cerdas di dunia. Ia juga amat berpendidikan. Daniela punya 5 gelar master, 2 gelar sarjana di beragam studi dari Bahasa Inggris, ekonomi, dan teknik listrik. Hebatnya, ia meraih semua gelarnya sembari sibuk membesarkan 3 anaknya. Pada 2011, ia bekerja di Progressive Business Solutions, sebagai ahli untuk program dan proyek internasional. Ironisnya, meski jenius dan punya banyak gelar, ia sempat menghadapi kesulitan untuk mencari kerja.



Michael Griffin, 7 Gelar.


[imagetag]


Gelarnya memang tak sampai melebihi angka 10, "hanya" 7. Namun, Michael Griffin adalah sosok terkemuka di bidang penjelajahan luar angkasa. Fisikawan sekaligus ahli penerbangan luar angkasa itu menjabat sebagai Administrator NASA jabatan tertinggi di Badan Antariksa Amerika Serikat hingga tahun 2009. Seluruh gelar yang ia miliki, tanpa keraguan, amat membantu pekerjaannya selama ini. Ia meraih gelar BA dalam bidang fisika, MS dan PhD dalam teknik penerbangan luar angkasa, MS dalam teknik listrik, MS dalam fisika, dan MS dalam teknik sipil. Pada 2007, Majalah Time menempatkan namanya dalam daftar 100 "Orang Paling Berpengaruh". Dengan pendidikan dan keahliannya, tak ada yang meragukannya.



Robert Raffa, 5 gelar dengan banyak prestasi


[imagetag]


Dr Robert Raffa adalah dosen sekaligus kepala studi farmasi dari Temple University. Ia punya 5 gelar berbeda: 2 sarjana, 2 master, dan 1 PhD. Tak hanya sekadar status, Robert Raffa memanfaatkan semua gelar dan latar belakang akademiknya dalam berbagai proyek penelitian, penulisan buku, dan mengajar di kelas dalam mata kuliah kimia dan farmasi. Ia juga memenangkan banyak penghargaan. Pencapaiannya menunjukkan, seseorang tak perlu puluhan gelar untuk menonjol.



Satch Ejike, 5 gelar dengan profesi tak nyambung
#23abfc


[imagetag]


Pengacara sekaligus ilmuwan sosial memiliki 5 gelar, dari LL.B di bidang hukum, B.L juga di bilang hukum, MS di ilmu politik, MA dalam humaniora dan , LL.M dalam bisnis dan perpajakan, juga PhD dalam sejarah bisnis dan kebijakan publik. Ia memanfaatkan ilmunya untuk mengajar di bidang hukum dan humaniora, dan bekerja sebagai pengacara. Uniknya, ia lebih dikenal dalam bidang yang tak berkaitan langsung dengan latar belakang akademiknya. ia adalah penulis sejumlah buku tentang hukum tarik-menarik (physics of attraction) yang membantu pasangan tetap awet dan makin mempererat hubungan.

No comments:

Post a Comment