Salad, puding, sayuran dan buah-buahan adalah makanan populer yang disajikan sebagai hidangan penutup. Sayangnya makanan seperti ini kerap luput dari perhatian. adahal sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa peranan fisiologis dietary fiber (serat makanan) yang terkandung dalam makanan tersebut berperan besar bagi kesehatan tubuh. Para ahli menyampaikan bahwa kurangnya asupan serat dapat menyebabkan timbulnya civilization western disease atau penyakit masyarakat barat seperti penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner, diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi hingga kanker usus. Serat makanan merupakan senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat makanan tidak dapat dicerna dan tida diserap oleh saluran pencernaan, namun memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjaga kesehatan, pencegahan penyakit dan dalam terapi gizi.
Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia sekitar 10,5 gr per hari. Sementara menurut American Dietetic Association rata-rata konsumsi serat penduduk Amerika Serikat 11 gr per hari. Angka tersebut masih jauh dari kebutuhan serat harian yang direkomendasikan yakni 30 gr serat per hari. Tidak heran bila penyakit degeneratif di kedua negara tersebut meningkat tajam dari tahun ke tahun. Bahkan penyakit jantung sudah menjadi penyakit pembunuh nomor satu sejak tahun 1990 di kedua negara ini. Lain halnya dengan penduduk Kenya dan Uganda yang konsumsi seratnya tergolong tinggi, yakni antara 70-90 gr serat per hari karena mereka lebih banyak mengonsumsi makanan alami daripada makanan olahan. Laju pertumbuhan penyakit degeneratif di kedua negara tersebut juga lebih rendah.
Jenis-Jenis Serat
Serat dibagi menjadi dua bagian menurut karakteristiknya, yaitu:
Serat makanan larut air (soluble dietary fiber)
Jenis serat ini berbentuk seperti gel. Rumput laut adalah salah satu makanan yang mengandung jenis serat ini. Ada pula havermout, kacang-kacangan, daging buah apel, wortel, dan jeruk.
Fungsi dari serat makanan larut air di antaranya adalah
Memberikan rasa kenyang lebih lama
Menjaga kadar gula darah
Menyehatkan pencernaan dengan menjaga fungsi usus besar
Menyerap lemak dan kolesterol kemudian mengeluarkannya lewat feses.
Serat makanan tidak larut air (insoluble dietary fiber)
Karakteristik dari serat ini adalah kemampuannya dalam menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume feses agar lebih mudah melewati usus. Serat jenis ini bisa ditemukan pada tepung beras, gandum, sayuran segar, kulit buah apel dan masih banyak lagi.
Fungsi dari serat makanan tidak larut air di antaranya adalah:
Mempercepat waktu tinggal makanan dalam usus
Memperlancar proses buang air besar
Mengurangi risiko wasir, divertikulosis, dan kanker usus besar
Pada dasarnya semua makanan berserat selalu terdiri atas kombinasi serat larut dan serat tidak larut. Namun biasanya dalam satu makanan kadar kedua jenis serat tidak seimbang, sehingga Anda harus mengkombinasikan dengan makanan berserat lainnya. Sumber serat terbaik adalah sayuran dan buah-buahan. Makan sayuran dan buah-buahan setiap hari dapat memberikan manfaat ganda, yaitu sebagai sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan, ditambah kandungan serat agar Anda terhindar dari penyakit mematikan akibat kekurangan serat.
Cegah Penyakit dengan Serat
Penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan memperbanyak konsumsi serat? Berikut di antaranya:
Sakit Gigi
Sakit gigi bisa terjadi saat mengonsumsi makanan yang manis-manis dan berlemak karena bakteri pada gigi suka dengan makanan yang manis-manis dan berlemak. Konsumsi makanan berserat dapat membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan sehingga aman dari bakteri yang bisa membuat gigi membusuk.
Jantung Koroner
Kemampuan serat dalam menyerap dan menurunkan kadar kolesterol darah telah menjadikan nutrisi ini sebagai nutrisi pelindung bagi jantung. Kolesterol dalam darah merupakan salah satu penyebab tersumbatnya pembuluh darah.
Diabetes
Penelitian di Capetown Afrika Selatan melaporkan bahwa penduduk yang mengonsumsi serat pangan rata-rata 6,5 gr per hari ditemukan penderita diabetes sebanyak 3.6 persen. Sedangkan pada penduduk yang konsumsi seratnya 24.8 gr perhari hanya ditemukan 0.05 penderita diabetes.
Kanker Kolon
World Cancer Report menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat baik dari konsumsi sayuran dan buah-buahan sehari-hari dapat mengurangi risiko kanker kolon hingga 40 persen di Eropa dan 27 persen di Amerika Serikat.
Divertikulosis atau Konstipasi
Merupakan gejala ketidaknormalan pada usus besar ayng ditandai dari feses yang kecil dan keras di dalam usus, sehingga memerlukan tekanan yang kuat saat buang air besar. Dalam waktu lama kondisi ini dapat membuat otot-otot usus menjadi lelah dan susah buang air besar.
Kini Anda sudah mengetahui pentingnya serat bagi tubuh Anda. Cukupi kebutuhan serat harian tubuh Anda dari sekarang dan dapatkan tubuh yang lebih sehat dari sebelumnya.[duniafitnes]
No comments:
Post a Comment