Seorang bocah berusia empat tahun, Charlotte Cook, mulai jadi pembicaraan di mana-mana. Pasalnya, gadis montok ini punya hobi lucu, doyan makan karpet dan sofa kain di rumahnya.
Nikki, ibunda Charlotte, Nikkio dan suami pertamanya mulai menyadari ada yang aneh pada anaknya, ketika Charlotte masih berusia satu tahun. Ia melihat sendiri anak kesayangannya itu mengunyah karpet yang letaknya di ruang depan rumah mereka di London, Inggris.
Beberapa kali Nikki mendapati Charlotte juga menunjukkan gejala sebagai pengidap autisme. Lambat laun, Nikki pun merasa khawatir bila kebiasaan putrinya itu akan merusak sistem pencernaannya. Bahkan, dia mengaku takut bila gangguan yang dialami Charlotte itu bisa berakibat fatal. Nikki mengatakan, saat ini keluarganya sangat membutuhkan bantuan untuk menyembuhkan Charlotte. Gadis ini menderita autisme dan bentuk ekstrem dari gangguan terkait yang disebut pica.
Gangguan ini ditandai dengan nafsu makan untuk substansi tidak bergizi dalam jumlah besar, seperti es batu, tanah liat, kotoran, pasir, atau benda tak lazim lainnya. Seseorang dinyatakan menderita pica jika melakukan aktivitas tersebut lebih dari satu bulan, serta bukan dari bagian dari tradisi atau kebudayaan yang ada di lingkungannya.
Kondisi tersebut akan menghambat perkembangan fisik dan mental, terutama pada anak-anak. Pica juga dapat menyebabkan seseorang menjalani operasi darurat karena kerusakan usus dan kekurangan gizi.
Nikki menjelaskan, tak hanya di ruang depan, Charlotte juga sering memakan karpet yang ada di kamar tidurnya serta kamar kakaknya. Meski Nikki telah mengganti semua karpet yang ada di rumahnya, Charlotte lantas makan boneka anjing yang kerap dibawanya. [sinarharapan.co]
Nikki, ibunda Charlotte, Nikkio dan suami pertamanya mulai menyadari ada yang aneh pada anaknya, ketika Charlotte masih berusia satu tahun. Ia melihat sendiri anak kesayangannya itu mengunyah karpet yang letaknya di ruang depan rumah mereka di London, Inggris.
Beberapa kali Nikki mendapati Charlotte juga menunjukkan gejala sebagai pengidap autisme. Lambat laun, Nikki pun merasa khawatir bila kebiasaan putrinya itu akan merusak sistem pencernaannya. Bahkan, dia mengaku takut bila gangguan yang dialami Charlotte itu bisa berakibat fatal. Nikki mengatakan, saat ini keluarganya sangat membutuhkan bantuan untuk menyembuhkan Charlotte. Gadis ini menderita autisme dan bentuk ekstrem dari gangguan terkait yang disebut pica.
Gangguan ini ditandai dengan nafsu makan untuk substansi tidak bergizi dalam jumlah besar, seperti es batu, tanah liat, kotoran, pasir, atau benda tak lazim lainnya. Seseorang dinyatakan menderita pica jika melakukan aktivitas tersebut lebih dari satu bulan, serta bukan dari bagian dari tradisi atau kebudayaan yang ada di lingkungannya.
Kondisi tersebut akan menghambat perkembangan fisik dan mental, terutama pada anak-anak. Pica juga dapat menyebabkan seseorang menjalani operasi darurat karena kerusakan usus dan kekurangan gizi.
Nikki menjelaskan, tak hanya di ruang depan, Charlotte juga sering memakan karpet yang ada di kamar tidurnya serta kamar kakaknya. Meski Nikki telah mengganti semua karpet yang ada di rumahnya, Charlotte lantas makan boneka anjing yang kerap dibawanya. [sinarharapan.co]
No comments:
Post a Comment