~ Alam telah menyediakan berbagai macam materi yang kita butuhkan, ada yang langsung bisa digunakan, adapula yang harus diolah terlebih dahulu, salah satu yang materi yang ada di alam dan banyak disekitar kita adalah Batu, banyak hal yang membutuhkan batu sebagai bahan utamanya, misalnya untuk membangun, dalam membangun rumah atau gedung, batu ada yang bisa langsung digunakan, tapi ada pula yang harus diolah terlebih dahulu, misalnya dengan dipecahkan menjadi pecahan-pecahan kecil. Pemecahan batu bisa dilakukan dengan mesin, namun ada juga yang dilakukan secara tradisional, yakni menggunakan tenaga manusia. Kita mengenalnya sebagai Pekerja Pemecah Batu. Dalam kesempatan ini ane akan sedikit membahas tentang beberapa fakta menarik dari para pekerja pemecah batu tersebut, semoga bisa bermanfaat.
Lokasi kerja para pemecah batu ini biasanya di pinggir jalan raya, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengambilan batu yang sudah dipecahkan oleh truk pengangkut. Selain dekat dengan jalan raya, biasanya lokasinya juga dekat dengan sungai atau kali, hal ini juga untuk mempermudah mereka mengambil batu yang akan dipecahkan. Mereka biasanya membuat sendiri tempat kerjanya dengan peralatan sederhana, sekedar untuk melindungi diri dari terik matahari.
Peralatan Kerja
Perlatan Utama yang harus dimiliki oleh para pekerja pemecah batu ini adalah Palu dengan berbagai ukuran, alat pengayak dan serobong (tidak jelas apa nama alatnya, cuma di daerah ane namanya serobong) yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit karet ban bekas, dibentuk melingkar dengan pangkal kayu sepanjang 20 cm sebagai penopangnya. Alat ini biasanya dibikin sendiri oleh para pekerja tersebut.
Jam Kerja
Biasanya mereka mulai bekerja saat matahari terbit dan pulang menjelang matahari terbenam, waktu istirahat biasanya saat makan dan shalat, mereka biasanya membawa bekal sendiri untuk makan siang, tapi jika rumahnya dekat, mereka akan pulang untuk sekedar makan dan shalat, setelah itu mereka akan kembali bekerja.
Kebanyakan Wanita dan Lansia
Kebanyakan dari para pekerja pemecah batu ini adalah wanita dan usianya sudah sangat lanjut, tujuan mereka bekerja adalah untuk mengisi waktu luang sekaligus membantu ekonomi keluarga, namun tidak jarang mereka adalah single parents yang harus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhannya.
Sistem Kerja
Para pekerja pemecah batu ini biasanya berkelompok dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan, namun tidak jarang pula ada yang sendiri-sendiri. Selain itu, ada juga yang bekerja pada pabrik, artinya mereka hanya sebagai pekerja saja, namun untuk sistem yang seperti ini biasanya pendapatannya lebih sedikit dari yang bekerja secara mandiri.
Jika Bahan ada di sekitar tempat kerja
Kadang lokasi kerja para pemecah batu ini disekitar kali atau sungai, biasanya yang seperti ini akan mencari sendiri batu yang akan dipecahkan, waktu yang dibutuhkan biasanya lama karena harus mencari dan mengumpulkan bahan dulu, setelah dirasa cukup baru mereka akan memecahkannya.
Bukan Sekedar Memecahkan Batu
Batu yang dipecahkan mempunyai ukuran tertentu, karena sudah terbiasa, maka mereka sudah faham dengan ukuran yang diinginkan, setelah memecahkan batu bukan berarti pekerjaan akan selesai, mereka juga harus mengayak batu tersebut supaya batu-batu kecil dan debu terpisah, kemudian mereka memisahkan batu hasil ayakan tersebut. Batu hasil ayakan tersebut yang nantinya akan dijual atau dihitung sebagai hasil kerja.
Sosok Tangguh dan Pekerja Keras
Dengan pekerjaan berat dimana setiap hari bergelut dengan batu dan palu, tentu mereka semua pantas dikatakan sebagai sosok yang tangguh dan pekerja keras, sekeras batu yang mereka pecahkan, dan sekeras tekad untuk tetap memberikan rizki yang khalal untuk mereka sendiri dan keluarganya. SALUT
Baca Juga :
Sekolah Aneh : Tertidur Pada Jam Istirahat Dikenai Denda7 Seiyuu Anime Paling CantikCara Mengambil Uang Menggunakan Kartu ATM A
s
a
l
a
s
a
h
| Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/53a7d091c0cb171e698b4583/?ref=homelanding&med=hot_thread
Semua Tentang Pekerja Pemecah Batu
Lokasi KerjaLokasi kerja para pemecah batu ini biasanya di pinggir jalan raya, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengambilan batu yang sudah dipecahkan oleh truk pengangkut. Selain dekat dengan jalan raya, biasanya lokasinya juga dekat dengan sungai atau kali, hal ini juga untuk mempermudah mereka mengambil batu yang akan dipecahkan. Mereka biasanya membuat sendiri tempat kerjanya dengan peralatan sederhana, sekedar untuk melindungi diri dari terik matahari.
Peralatan Kerja
Perlatan Utama yang harus dimiliki oleh para pekerja pemecah batu ini adalah Palu dengan berbagai ukuran, alat pengayak dan serobong (tidak jelas apa nama alatnya, cuma di daerah ane namanya serobong) yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit karet ban bekas, dibentuk melingkar dengan pangkal kayu sepanjang 20 cm sebagai penopangnya. Alat ini biasanya dibikin sendiri oleh para pekerja tersebut.
Jam Kerja
Biasanya mereka mulai bekerja saat matahari terbit dan pulang menjelang matahari terbenam, waktu istirahat biasanya saat makan dan shalat, mereka biasanya membawa bekal sendiri untuk makan siang, tapi jika rumahnya dekat, mereka akan pulang untuk sekedar makan dan shalat, setelah itu mereka akan kembali bekerja.
Kebanyakan Wanita dan Lansia
Kebanyakan dari para pekerja pemecah batu ini adalah wanita dan usianya sudah sangat lanjut, tujuan mereka bekerja adalah untuk mengisi waktu luang sekaligus membantu ekonomi keluarga, namun tidak jarang mereka adalah single parents yang harus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhannya.
Sistem Kerja
Para pekerja pemecah batu ini biasanya berkelompok dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan, namun tidak jarang pula ada yang sendiri-sendiri. Selain itu, ada juga yang bekerja pada pabrik, artinya mereka hanya sebagai pekerja saja, namun untuk sistem yang seperti ini biasanya pendapatannya lebih sedikit dari yang bekerja secara mandiri.
Jika Bahan ada di sekitar tempat kerja
Kadang lokasi kerja para pemecah batu ini disekitar kali atau sungai, biasanya yang seperti ini akan mencari sendiri batu yang akan dipecahkan, waktu yang dibutuhkan biasanya lama karena harus mencari dan mengumpulkan bahan dulu, setelah dirasa cukup baru mereka akan memecahkannya.
Bukan Sekedar Memecahkan Batu
Batu yang dipecahkan mempunyai ukuran tertentu, karena sudah terbiasa, maka mereka sudah faham dengan ukuran yang diinginkan, setelah memecahkan batu bukan berarti pekerjaan akan selesai, mereka juga harus mengayak batu tersebut supaya batu-batu kecil dan debu terpisah, kemudian mereka memisahkan batu hasil ayakan tersebut. Batu hasil ayakan tersebut yang nantinya akan dijual atau dihitung sebagai hasil kerja.
Sosok Tangguh dan Pekerja Keras
Dengan pekerjaan berat dimana setiap hari bergelut dengan batu dan palu, tentu mereka semua pantas dikatakan sebagai sosok yang tangguh dan pekerja keras, sekeras batu yang mereka pecahkan, dan sekeras tekad untuk tetap memberikan rizki yang khalal untuk mereka sendiri dan keluarganya. SALUT
Baca Juga :
Sekolah Aneh : Tertidur Pada Jam Istirahat Dikenai Denda7 Seiyuu Anime Paling CantikCara Mengambil Uang Menggunakan Kartu ATM A
s
a
l
a
s
a
h
| Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/53a7d091c0cb171e698b4583/?ref=homelanding&med=hot_thread
No comments:
Post a Comment