"Ih, galak banget sih! Lagi PMS ya?"
Menjadi perempuan, pasti sering banget mendapatkan pertanyaan tersebut dari orang lain—terutama laki-laki. Hanya saja pada saat PMS (Pre-Menstrual Syndrome) dan saat menstruasi, intensitasnya bisa meningkat sepuluh kali lipat, ditambah dengan perasaan yang semakin sensitif dan moody. Buat yang kena getahnya, berasa dapat paket combo.
Sebagai perempuan, memahami bagaimana pinggul dan punggung pegal, perut terasa kembung dan segala sesuatu menjadi jauh lebih sensitif. Hanya saja perempuan nggak bisa mengharapkan hal yang sama dari laki-laki. Mungkin karena mereka nggak mengalami hal yang sama dengan perempuan. Kayaknya sikap laki-laki dalam menghadapi perempuan yang sedang PMS maupun menstruasi daru tahun ketahun nggak jauh berbeda: berusaha jauh-jauh dan nggak terlibat. Yah, jangankan menghadapi perempuan yang sedang menstruasi, melihat sosok pembalut aja mereka langsung mengernyit dan membuang muka. Walaupun mungkin mereka biasa nonton film horor/thriller/action yang berdarah-darah, tapi kalau berdarah-darahnya berhubungan dengan menstruasi perempuan maka pasti mereka membayangkannya saja sudah malas—atau jijik, (mungkin saja). Yang jelas seringnya pasti langsung mengalihkan pembicaraan karena semuanya tiba-tiba terasa awkward.
Satu-satunya alasan mengapa laki-laki berani menyinggung tentang menstruasi adalah seperti pertanyaan saya di awal, "Pantesan galaknya minta ampun. Kalau lagi PMS perempuan nggak bisa bersikap normal, ya?" Makin minta ditampar aja deh. Mungkin ada juga secuil kesalahan perempuan yang menyebabkan laki-laki menjadi salah persepsi dan jadinya salah bersikap pada saat periode tersebut terjadi. Jadi mari diluruskan bersama-sama.
Selama periode ini, menjadi perempuan yang dikenal oleh pria sehari-hari: cerdas, pintar, mengurus anak, menyelesaikan pekerjaan kantor, memimpin perusahaan, sampai menaklukan dunia. Perempuan masih bisa menjadi hebat dan sukses. Hanya saja kalau perempuan menjadi lebih sensitif, mohon dimaklumi sedikit. Butuh ekstra usaha karena pada masa ini seluruh badan kami terasa nggak nyaman. Kabar bagusnya, otak perempuan 'kan nggak ikutan meluruh bersama sel-sel telur yang nggak dibuahi, jadi masih dapat berfungsi normal.
Jadi, daripada lagi-lagi melontarkan pertanyaan, 'Lagi PMS ya?' kenapa nggak membantu membuat perasaan mereka lebih baik seperti Ashton Kutcher di film komedi romantis No String Attached, saat dia membelikan Natalie Portman (dan teman-temannya yang sedang mengalami menstruasi) sekotak besar cupcake dan memberikan CD kompilasi lagu yang ada kaitannya dengan 'bleeding' (errr—okay, yang terakhir nggak juga nggak apa-apa, kok). Intinya adalah, berusaha membuat periode ini menjadi lebih ringan.
No comments:
Post a Comment